MARI IKUT BERGERAK
UNTUK KEBESARAN MASA DEPAN INDONESIA 
Sahabat-Sahabat HULASKO,
Kita, bangsa Indonesia, baru saja
memperingati “HARI PAHLAWAN, 10 Nopember 2014” dan sebentar lagi “HARI GURU, 25
Nopember 2014”.
Suatu kebetulan kedua sosok yang ada di situ, PAHLAWAN & GURU,
diperingati pada bulan yang sama, bulan Nopember. Kalau ditelisik lebih jauh,
tidak ada sesuatu  yang terjadi secara
kebetulan dan tanpa alasan. Keduanya saling berkaitan. Selama ini kita mengenal
GURU adalah PAHLAWAN. 
Iya, benar. GURU adalah PAHLAWAN PATRIOT TANPA TANDA JASA, seperti
lirik dalam lagu “Hymne Guru”.
Untuk memberikan motivasi dan
menyulut motivasi para Guru yang sedang memberikan pengabdian terbaiknya kepada
negeri yang kita cintai ini, atas nama Yayasan HULASKO yang senantiasa
berikhtiar peduli pada bidang pendidikan, saya telah mengirimkan 10 (sepuluh)
surat elektronik kepada para guru yang tersebar di 10 (sepuluh) pelosok negeri,
yakni di:
- Pulau Sebatik                                                        6.            Tambora
- Halmahera Utara                                                   7.            Bombana
- Bantaeng                                                               8.            Bongomeme
- Sambas                                                                  9.            Polewali Mandar
- Buton                                                                    10.          Merauke
Sahabat-Sahabat HULASKO,
Kenalkah kita pada semua nama-nama wilayah di Nusantara itu?
Subhanallah...
Maha Pemurah Allah yang telah menganugerahi INDONESIA dengan luasnya
wilayah dan indahnya panorama serta kekayaan alamnya. Sebagai anak negeri,
ternyata tidak semua nama wilayah itu saya kenal, seperti Bombana dan Bongomeme. Semoga sahabat HULASKO tidak separah saya pengetahuan
ilmu Geografinya, he..he..he...
Banyak harapan yang ditaruh di
pundak para guru, yang merupakan fresh graduate S-1 dari berbagai Perguruan
Tinggi, yang setelah menjalani program pendidikan teori serta praktek selama 6
(enam) bulan di Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa (SGI, DD) mereka
ditugaskan untuk mengabdi menjadi guru model di berbagai penjuru nusantara.
Sebagai guru berkarakter mereka diwajibkan berkontribusi untuk kemajuan
pendidikan negeri yang kita cintai ini.  Benar, mereka adalah pahlawan pendidikan.
Mereka lebih banyak bernurani dengan memilih berdedikasi daripada mengejar
materi. 
Seperti yang sudah saya lakukan
dengan mengirimkan 10 surat elektronik. Silahkan sahabat membacanya di Blog
Yayasan HULASKO: http://yayasanhulasko.blogspot.com
Sahabat HULASKO,
Tak seorangpun dari kita yang tidak pernah punya Guru.
Kita tidak bisa membayangkan kondisi kita kini tanpa pengajaran
seorang Guru.
Saya percaya masing-masing HULASKOer pasti mempunyai kenangan indah,
kenangan istimewa dengan para gurunya.   
Mari bergerak dan menggerakkan.
Luangkan waktu untuk berkirim surat kepada guru di pelosok negeri
dengan meng-klik tautan ini: http://goo.gl/forms/yN4oqoOyzU
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru.
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku.
Mari kita bangun keindahan sebuah persaudaraan dengan menyulut semangat banyak Guru untuk terus mempersembahkan pengabdian terbaiknya mendidik generasi bangsa untuk Kebesaran Masa Depan Indonesia.
Yang kita lakukan memang bukan hal besar. Namun, bukankah yang besar
berangkat dari titik-titik kecil? Mari kita jadikan Indonesia Jaya melalui
langkah-langkah kecil kita.
Semoga Allah
meridhoi. Aamiin. 
Bravo
HULASKO!
Salam ,
Budi Palupi
 

 
No comments:
Post a Comment