Jakarta, 11 Nopember 2014
Assalamu'alaikum wr
wb,
Haaaii...
mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di Bongomeme
Apa kabar?
Sehat,
semangat dan gembira ya.
Bunda bangga kepada anda semua atas pengabdian anda sebagai guru di
Kec. Bongomeme, Propinsi Gorontalo.
Bongomeme? Bunda baru sekali
ini mendengar kata Bongomeme. Benar, bunda belum pernah mendengarnya, apalagi menginjakkan
kakinya. Bunda baru sampai bumi Gorontalo pada bulan April thn 2013 lalu.
Dari pengalaman di Gorontalo, bunda mulai dulu dari yang tidak indah.
Sayang sekali benteng Otanaha yang di sekitarnya ada pemandangan danau
Limboto, dipenuhi dengan "lautan tanaman enceng gondok". Sepertinya otoritas
setempat terkait tidak peduli pada kelestarian lingkungan? Namun, bunda sudah menulis saran di kantor tsb
supaya warisan budaya Benteng Otanaha dan Danau Limboto disulap menjadi obyek
wisata andalan Prop Gorontalo, yang tentu akan meningkatkan pendapatan daerah
setempat.
Di luar yang tidak indah, bunda juga belajar banyak dari yang
indah-indah dan yang enak-enak di Gorontalo. Pohon nyiurnya yang banyak, ladang
jagungnya yang tumbuh subur, kue-kuenya, seperti kue Ilabulo, kue perahu, klaapertaartnya
yang gurih dan legit, ikan2nya yang fresh. Saudara bunda yang di Gorontalo
bilang, "Kalau kita makan ikan di sini, yang kita makan, ikan mati sekali.
Sedangkan di Jakarta, makan ikan yang mati 7x". Begitu candanya, karena
memang benar, ikan2 hasil laut di Gorontalo masih fresh.
Ladang Jagung di Bongomeme nan Subur
SDN-03 Upomela Bongomeme
Pesan bunda:
Jaga kesehatan,
Terus semangat
mendidik anak-anak Bongomeme,
Seperti kata bijak Gorontalo ini:
"Tawu tasilalamati lohakiki boyito tawu
tasanggupi mowali tumumulo todunialiyo monilaimopo'oali mo'osalamati to
aherati".
(Orang sukses yang
hakiki adalah orang-orang yang mampu menjadikan kehidupan dunianya bernilai
untuk mencapai kesuksesan akhirat).
Allah Yaa Qahhaar,
selalu menyertai anda semua.
Wassalamu'alaikum wr wb,
Budi
Palupi
Yayasan
HULASKO
No comments:
Post a Comment