Jakarta, 11 Nopember 2014
Assalamu'alaikum wr
wb,
Haaaii...
mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di Bombana
Apa kabar?
Sehat,
semangat dan gembira ya.
Bunda bangga kepada anda semua atas pengabdian anda sebagai guru di Bombana, Sulawesi Tenggara. Wow, Sulawesi Tenggara, jauh banget ya. Menyebut Bombana, bunda ingat padi dan tambang
emas.
Ketika bunda berkunjung ke Ibukota Sulawesi Selatan, Makassar, pada
bulan Nopember thn 2008, saat itu baru saja ada berita nasional yang
menghebohkan. Ceritanya pada bulan Mei thn 2008 di Bombana, Kendari, Sulawesi
Tenggara telah diketemukan sebuah tambang emas baru di sebuah sungai.
Pertama-tama penemuan itu ditandai dengan ditemukannya seekor buaya yang
bersisik emas di pinggiran sungai tsb. Berbondong-bondonglah masyarakat ke
sungai itu meninggalkan pekerjaannya semula dengan menjadi penambang
tradisional emas. Saat itu, banyak orang desa yang mendadak menjadi kaya karena
berhasil mendapatkan butiran2 emas murni dan kemudian menjualnya ke toko-toko
emas di Kendari dan di Makassar. Konon cerita itu benar adanya, seperti
dituturkan oleh pemilik toko emas di Jl. Omba Sompu Makassar. Karena wilayah
itu adalah milik negara, akhirnya pemerintah setempat akhirnya menutup area itu
bagi penambang perorangan.
Hamparan Sawah Padi yang Menghijau
Temuan Mendadak Tambang Emas di Bombana
Terinspirasi dari cerita tentang emas, jauhkan diri kita dari
prasangka buruk, seperti kata sebuah Pepatah: "Emas Disangka
Loyang", yang punya arti, a.l. orang tinggi budi dan baik hatinya
disangka jahat; orang pintar disangka bodoh karena jarang berbicara.
Pesan bunda:
Jaga kesehatan,
Terus semangat, menebar manfaat,
Jadikan anak-anak didik anda sebagai
generasi emas!
Allah Yaa Mushawwir, senantiasa
menyertai anda semua.
Wassalamu'alaikum wr
wb,
Budi Palupi
Yayasan
HULASKO
No comments:
Post a Comment