Saturday, 15 November 2014

7) Surat ke Guru di Bombana

Jakarta, 11 Nopember 2014

Assalamu'alaikum wr wb,

Haaaii... mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di Bombana

Apa kabar?
Sehat, semangat dan gembira ya.

Bunda bangga kepada anda semua atas pengabdian anda sebagai guru di Bombana, Sulawesi Tenggara.  Wow, Sulawesi Tenggara, jauh banget ya.  Menyebut Bombana, bunda ingat padi dan tambang emas.


Ketika bunda berkunjung ke Ibukota Sulawesi Selatan, Makassar, pada bulan Nopember thn 2008, saat itu baru saja ada berita nasional yang menghebohkan. Ceritanya pada bulan Mei thn 2008 di Bombana, Kendari, Sulawesi Tenggara telah diketemukan sebuah tambang emas baru di sebuah sungai. Pertama-tama penemuan itu ditandai dengan ditemukannya seekor buaya yang bersisik emas di pinggiran sungai tsb. Berbondong-bondonglah masyarakat ke sungai itu meninggalkan pekerjaannya semula dengan menjadi penambang tradisional emas. Saat itu, banyak orang desa yang mendadak menjadi kaya karena berhasil mendapatkan butiran2 emas murni dan kemudian menjualnya ke toko-toko emas di Kendari dan di Makassar. Konon cerita itu benar adanya, seperti dituturkan oleh pemilik toko emas di Jl. Omba Sompu Makassar. Karena wilayah itu adalah milik negara, akhirnya pemerintah setempat akhirnya menutup area itu bagi penambang perorangan.

Hamparan Sawah Padi yang Menghijau

Temuan Mendadak Tambang Emas di Bombana 


Terinspirasi dari cerita tentang emas, jauhkan diri kita dari prasangka buruk, seperti kata sebuah Pepatah: "Emas Disangka Loyang", yang punya arti, a.l. orang tinggi budi dan baik hatinya disangka jahat; orang pintar disangka bodoh karena jarang berbicara. 


Pesan bunda:
Jaga kesehatan,
Terus semangat, menebar manfaat,
Jadikan anak-anak didik anda sebagai generasi emas!
Allah Yaa Mushawwir, senantiasa menyertai anda semua.

Wassalamu'alaikum wr wb,

Budi Palupi
Yayasan HULASKO      

No comments:

Post a Comment