Saturday, 15 November 2014

Kata Pengantar Surat Guru

MARI IKUT BERGERAK UNTUK KEBESARAN MASA DEPAN INDONESIA

Sahabat-Sahabat HULASKO,
Kita, bangsa Indonesia, baru saja memperingati “HARI PAHLAWAN, 10 Nopember 2014” dan sebentar lagi “HARI GURU, 25 Nopember 2014”.
Suatu kebetulan kedua sosok yang ada di situ, PAHLAWAN & GURU, diperingati pada bulan yang sama, bulan Nopember. Kalau ditelisik lebih jauh, tidak ada sesuatu  yang terjadi secara kebetulan dan tanpa alasan. Keduanya saling berkaitan. Selama ini kita mengenal GURU adalah PAHLAWAN.
Iya, benar. GURU adalah PAHLAWAN PATRIOT TANPA TANDA JASA, seperti lirik dalam lagu “Hymne Guru”.

Untuk memberikan motivasi dan menyulut motivasi para Guru yang sedang memberikan pengabdian terbaiknya kepada negeri yang kita cintai ini, atas nama Yayasan HULASKO yang senantiasa berikhtiar peduli pada bidang pendidikan, saya telah mengirimkan 10 (sepuluh) surat elektronik kepada para guru yang tersebar di 10 (sepuluh) pelosok negeri, yakni di:
  1. Pulau Sebatik                                                     6.            Tambora
  2. Halmahera Utara                                              7.            Bombana
  3. Bantaeng                                                             8.            Bongomeme
  4. Sambas                                                                                9.            Polewali Mandar
  5. Buton                                                                    10.          Merauke

Sahabat-Sahabat HULASKO,
Kenalkah kita pada semua nama-nama wilayah di Nusantara itu?
Subhanallah...
Maha Pemurah Allah yang telah menganugerahi INDONESIA dengan luasnya wilayah dan indahnya panorama serta kekayaan alamnya. Sebagai anak negeri, ternyata tidak semua nama wilayah itu saya kenal, seperti Bombana dan Bongomeme. Semoga sahabat HULASKO tidak separah saya pengetahuan ilmu Geografinya, he..he..he...


Banyak harapan yang ditaruh di pundak para guru, yang merupakan fresh graduate S-1 dari berbagai Perguruan Tinggi, yang setelah menjalani program pendidikan teori serta praktek selama 6 (enam) bulan di Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa (SGI, DD) mereka ditugaskan untuk mengabdi menjadi guru model di berbagai penjuru nusantara. Sebagai guru berkarakter mereka diwajibkan berkontribusi untuk kemajuan pendidikan negeri yang kita cintai ini.  Benar, mereka adalah pahlawan pendidikan. Mereka lebih banyak bernurani dengan memilih berdedikasi daripada mengejar materi.

Seperti yang sudah saya lakukan dengan mengirimkan 10 surat elektronik. Silahkan sahabat membacanya di Blog Yayasan HULASKO: http://yayasanhulasko.blogspot.com

Sahabat HULASKO,
Tak seorangpun dari kita yang tidak pernah punya Guru.
Kita tidak bisa membayangkan kondisi kita kini tanpa pengajaran seorang Guru.
Saya percaya masing-masing HULASKOer pasti mempunyai kenangan indah, kenangan istimewa dengan para gurunya.  

Mari bergerak dan menggerakkan.
Luangkan waktu untuk berkirim surat kepada guru di pelosok negeri dengan meng-klik tautan ini: http://goo.gl/forms/yN4oqoOyzU

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru.
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku.

Mari kita bangun keindahan sebuah persaudaraan dengan menyulut semangat banyak Guru untuk terus mempersembahkan pengabdian terbaiknya mendidik generasi bangsa untuk Kebesaran Masa Depan Indonesia.

Yang kita lakukan memang bukan hal besar. Namun, bukankah yang besar berangkat dari titik-titik kecil? Mari kita jadikan Indonesia Jaya melalui langkah-langkah kecil kita.
Semoga Allah meridhoi. Aamiin.

Bravo HULASKO!


Salam ,


Budi Palupi


No comments:

Post a Comment