Sunday, 30 November 2014

Berita Duka Jopie Kappuw


Telah meninggal dunia dengan tenang rekan kita JOPIE KAPPUW di
RS Rawa Lumbu Bekasi, hari Minggu pagi tadi, sekitar pukul 09.00, tgl 30 Nopember 2014.

Mendiang adalah salah satu HULASKOer yang mengawali kerjanya di bulan Maret 1986 di Hudbay Riau dan mengakhiri masa tugasnya melalui Program Pensiun dengan jabatan terakhir sebagai Prod. Lab. Technician, pada tgl 1 Nopember 2007.

Jenasah akan dikebumikan hari Senin besuk tgl 1 Desember 2014 setelah ibadah di rumah duka di Perum Pondok Hijau Permai Blok I-5 No. 14 Bekasi.

Rest In Peace, rekan Jopie Kappuw!


Thursday, 27 November 2014

KEPASRAHAN YANG MELAHIRKAN KEKUATAN & SEKALI MENDAYUNG, DUA, TIGA PULAU TERLAMPAUI

Sahabat-Sahabat HULASKO,
 
Melengkapi tulisan mbak Emmy kemarin tentang “Bezoek Dewi Melani (Bandung) dan Hima Taufan (Cianjur)“, di sini saya meneruskan salam dan ucapan TERIMA KASIH kepada semua HULASKOer yang disampaikan oleh mbak Dewi Melani (yang terkena CA Colon) dan pak Hima Taufan (yang terkena CA Esophagus).
 
Titipan dari mbak Dewi Melani:
"Kepada teman2 HULASKO, saya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan do’a teman2. Semoga amal teman2 diridhai Allah SWT dan dibalas oleh Allah dengan sebaik-baik balasan. Terima kasih atas pertemanan kita selama ini. Semoga kita dapat bertemu lagi dalam keadaan sehat wal-afiat. Aamiin Ya Rabb a’aalamiin."
 
Titipan dari pak Hima Taufan:
"Saya meminta maaf dan sangat berterima kasih kepada teman2 HULASKO. Semoga Allah Yang Maha Segalanya selalu melimpahi teman2 HULASKO dengan Kasih Sayang di dunia dan akhirat. Aamiin Ya Rabb a’aalamiin."
 
Melalui penuturan mbak Melani sendiri dan Bu Nunung (isteri pak Hima yang menceriterakan yang dialami pak Hima)Walaupun fisik mbak Melani dan pak Hima sedang didera sakit, tetapi karena kekuatan pikiran dan jiwa serta keikhlasan dan ketundukannya kepada ALLAH YANG MAHA KUASA, maka lahirlah kekuatan menghadapi kesakitan yang bukan alang-kepalang itu.  
Iya itulah, KEPASRAHAN YANG MELAHIRKAN KEKUATAN.
 
Seperti di foto, wajah kedua teman kita yang yang sedang sakit tampak segar, bersih dan bercahaya.
Mbak Melani dengan aura gembiranya;
Pak Hima yang walaupun lemas tergeletak di tempat tidur, tetap dengan sunggingan senyum dan wajah “sareh”nya. (bhs Jawa).  
 
Perjalanan dari Jakarta – Bandung – Cianjur – Tugu Cisarua – Jakarta, yang berlangsung dari pagi hingga tengah malam Rabu kemarin, tgl 26 Nopember 2014, semoga diberkahi. Memang Yayasan HULASKO mencari keberkahan ini. In sya Allah.
 
Ditemani hujan gerimis di kegelapan malam sepanjang perjalanan dari Cianjur ke Jakarta, pak Aidil Akhnas yang mengawal kami 4 (empat) Ibu-Ibu menawarkan untuk singgah di rumah pak Hamdan di daerah Tugu Cisarua.
Sebuah silaturahim nostalgia-pun, terlaksana tanpa rencana.  
Bernostalgia-lah pak Hamdan & pak Aidil  (the 2 out of the 45-Young Sumatrans yang direkrut oleh HUDBAY OIL pada thn 1982). Dimulai thn 1980, mereka the 45 young Sumatrans sebelum menjadi permanent employment, menjalani serangkaian Program Pendidikan & Pelatihan di daerah Cisarua Puncak, KODIKAL Surabaya dan Jakarta. Kami, 4 ibu-ibu juga ikut bergembira mendengar ceritera-ceritera mereka dan yang pasti kami semua bahagia atas penerimaan yang hangat oleh pak Hamdan & isteri. 
Benar hangat dan bahkan panas, dengan suguhan kopi panas serta singkong & ubi goreng panas di kedinginan hawa daerah Tugu Cisarua, yang sedang ditaburi gerimis.
 
Sahabat-Sahabat HULASKO,
Angan, asa, atau harapan, pasti dimiliki semua orang.
Di HULASKO inipun, pasti tidak terhitung banyaknya angan-angan.   
 
“Cepat sembuh dari sakit, sehat dan kembali beraktivitas”,  inilah angan-angan mbak Dewi Melani;

"Tetap sabar, ikhlas dan istiqomah menjalani", inilah angan-angan pak Hima Taufan.
 
“Terlaksananya pul-kumpul teman-teman HULASKO sambil makan nasi liwet panas, ikan asin,  sambel dadak dan lalapan di pelataran rumah nan asri, di  alam pegunungan yang indah dan sejuk Tugu Cisarua,” inilah angan-angan pak Hamdan dan isteri.   
 
Walaupun angan-angan memang penting, angan-angan bukanlah terminal akhir.
Ia justru terminal pertama atau awal perjalanan yang harus dilanjutkan dengan upaya serius untuk mencapainya.
 
In sya Allah, perjalanan mendapatkan keberkahan dengan SEKALI MENDAYUNG, DUA, TIGA PULAU TERLAMPAUI, di lain kesempatan bisa tetap dilaksanakan HULASKO. Aamiin.
 
 
Salam HULASKO,
 
Budi Palupi




Saturday, 15 November 2014

Kata Pengantar Surat Guru

MARI IKUT BERGERAK UNTUK KEBESARAN MASA DEPAN INDONESIA

Sahabat-Sahabat HULASKO,
Kita, bangsa Indonesia, baru saja memperingati “HARI PAHLAWAN, 10 Nopember 2014” dan sebentar lagi “HARI GURU, 25 Nopember 2014”.
Suatu kebetulan kedua sosok yang ada di situ, PAHLAWAN & GURU, diperingati pada bulan yang sama, bulan Nopember. Kalau ditelisik lebih jauh, tidak ada sesuatu  yang terjadi secara kebetulan dan tanpa alasan. Keduanya saling berkaitan. Selama ini kita mengenal GURU adalah PAHLAWAN.
Iya, benar. GURU adalah PAHLAWAN PATRIOT TANPA TANDA JASA, seperti lirik dalam lagu “Hymne Guru”.

Untuk memberikan motivasi dan menyulut motivasi para Guru yang sedang memberikan pengabdian terbaiknya kepada negeri yang kita cintai ini, atas nama Yayasan HULASKO yang senantiasa berikhtiar peduli pada bidang pendidikan, saya telah mengirimkan 10 (sepuluh) surat elektronik kepada para guru yang tersebar di 10 (sepuluh) pelosok negeri, yakni di:
  1. Pulau Sebatik                                                     6.            Tambora
  2. Halmahera Utara                                              7.            Bombana
  3. Bantaeng                                                             8.            Bongomeme
  4. Sambas                                                                                9.            Polewali Mandar
  5. Buton                                                                    10.          Merauke

Sahabat-Sahabat HULASKO,
Kenalkah kita pada semua nama-nama wilayah di Nusantara itu?
Subhanallah...
Maha Pemurah Allah yang telah menganugerahi INDONESIA dengan luasnya wilayah dan indahnya panorama serta kekayaan alamnya. Sebagai anak negeri, ternyata tidak semua nama wilayah itu saya kenal, seperti Bombana dan Bongomeme. Semoga sahabat HULASKO tidak separah saya pengetahuan ilmu Geografinya, he..he..he...


Banyak harapan yang ditaruh di pundak para guru, yang merupakan fresh graduate S-1 dari berbagai Perguruan Tinggi, yang setelah menjalani program pendidikan teori serta praktek selama 6 (enam) bulan di Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa (SGI, DD) mereka ditugaskan untuk mengabdi menjadi guru model di berbagai penjuru nusantara. Sebagai guru berkarakter mereka diwajibkan berkontribusi untuk kemajuan pendidikan negeri yang kita cintai ini.  Benar, mereka adalah pahlawan pendidikan. Mereka lebih banyak bernurani dengan memilih berdedikasi daripada mengejar materi.

Seperti yang sudah saya lakukan dengan mengirimkan 10 surat elektronik. Silahkan sahabat membacanya di Blog Yayasan HULASKO: http://yayasanhulasko.blogspot.com

Sahabat HULASKO,
Tak seorangpun dari kita yang tidak pernah punya Guru.
Kita tidak bisa membayangkan kondisi kita kini tanpa pengajaran seorang Guru.
Saya percaya masing-masing HULASKOer pasti mempunyai kenangan indah, kenangan istimewa dengan para gurunya.  

Mari bergerak dan menggerakkan.
Luangkan waktu untuk berkirim surat kepada guru di pelosok negeri dengan meng-klik tautan ini: http://goo.gl/forms/yN4oqoOyzU

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru.
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku.

Mari kita bangun keindahan sebuah persaudaraan dengan menyulut semangat banyak Guru untuk terus mempersembahkan pengabdian terbaiknya mendidik generasi bangsa untuk Kebesaran Masa Depan Indonesia.

Yang kita lakukan memang bukan hal besar. Namun, bukankah yang besar berangkat dari titik-titik kecil? Mari kita jadikan Indonesia Jaya melalui langkah-langkah kecil kita.
Semoga Allah meridhoi. Aamiin.

Bravo HULASKO!


Salam ,


Budi Palupi


10) Surat Ke Guru Di Marauke

Jakarta, 11 Nopember 2014

Assalamu'alaikum wr wb,
Haaaii... mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di Merauke

Apa kabar?
Sehat, semangat dan gembira ya.

Bunda bangga kepada anda semua atas pengabdian anda sebagai guru di Merauke, Papua.
Selamat ya atas penugasan anda di bagian wilayah tertimur Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Merauke tentu terkenal karena setiap menggambarkan bentangan wilayah NKRI selalu disebutkan Dari Sabang ke Merauke.

Ayo mari Kita nyanyikan :

Dari sabang sampai merauke
Menjajah pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia...........



Pesan bunda:
Jaga kesehatan,
Terus semangat menebar manfaat,
Kokohkan rasa persatuan saudara-saudara kita di Merauke, seperti kokohnya Tugu Sabang - Merauke di Merauke,
Seperti diajarkan oleh Ibnu Sina, ajarilah anak-anak didik menjadi manusia yang terbina seluruh potensi dirinya  secara seimbang dan menyeluruh, sehingga mereka bisa melaksanakan fungsinya sebagai khalifah yang berguna di masyarakat.
Allah Yaa Muqiit, selalu menyertai anda semua.

Wassalamu'alaikum wr wb,
Budi Palupi
Yayasan HULASKO

9) Surat ke Guru di Polewali

Assalamu'alaikum wr wb,

Haaaii... mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di Polewali Mandar

Apa kabar?
Sehat, semangat dan gembira ya.

Bunda bangga kepada anda semua atas pengabdian anda sebagai guru di Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Bunda belum pernah menjejakkan kakinya di Polewali Mandar, tetapi sering melihat  tayangan di TV. Sayangnya banyak yang dipertontonkan di TV adalah kejadian atau peristiwa yang negatif yang terjadi Polewali Mandar. Semoga semua pihak segera menjadikan itu sebagai tantangan agar branding Polewali Mandar berubah menjadi positif dengan menonjolkan hasil hamparan sawah padi yang unggul dan perkebunan kelapa sawit yang menggerakkan roda ekonomi masyarakat setempat.



Pesan Bunda 
Jaga kesehatan,
Terus semangat dalam menebar manfaat,
Kita semua tahu betapa hebatnya efek pendidikan,
Ajari anak-anak daerah untuk meraih sukses dengan: Keyakinan Diri, Berani, Disiplin, Komitmen, Ulet/Tangguh, Sabar, Tegar, Tanggung Jawab dan Syukur,  
Iya, didiklah anak-anak itu dengan ilmu padi seperti yang banyak ada di Polewali, makin berisi makin menunduk,
Allah Yaa Baasith, selalu menyertai anda semua.

Wassalamu'alaikum wr wb,

8) Surat ke Guru di Bongomeme

Jakarta, 11 Nopember 2014

Assalamu'alaikum wr wb,
Haaaii... mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di Bongomeme

Apa kabar?
Sehat, semangat dan gembira ya.

Bunda bangga kepada anda semua atas pengabdian anda sebagai guru di Kec. Bongomeme, Propinsi Gorontalo.

Bongomeme?  Bunda baru sekali ini mendengar kata Bongomeme. Benar, bunda belum pernah mendengarnya, apalagi menginjakkan kakinya. Bunda baru sampai bumi Gorontalo pada bulan April thn 2013 lalu.

Dari pengalaman di Gorontalo, bunda mulai dulu dari yang tidak indah.
Sayang sekali benteng Otanaha yang di sekitarnya ada pemandangan danau Limboto, dipenuhi dengan "lautan tanaman enceng gondok". Sepertinya otoritas setempat terkait tidak peduli pada kelestarian lingkungan?  Namun, bunda sudah menulis saran di kantor tsb supaya warisan budaya Benteng Otanaha dan Danau Limboto disulap menjadi obyek wisata andalan Prop Gorontalo, yang tentu akan meningkatkan pendapatan daerah setempat.


Di luar yang tidak indah, bunda juga belajar banyak dari yang indah-indah dan yang enak-enak di Gorontalo. Pohon nyiurnya yang banyak, ladang jagungnya yang tumbuh subur, kue-kuenya, seperti kue Ilabulo, kue perahu, klaapertaartnya yang gurih dan legit, ikan2nya yang fresh. Saudara bunda yang di Gorontalo bilang, "Kalau kita makan ikan di sini, yang kita makan, ikan mati sekali. Sedangkan di Jakarta, makan ikan yang mati 7x". Begitu candanya, karena memang benar, ikan2 hasil laut di Gorontalo masih fresh.

Ladang Jagung di Bongomeme nan Subur

SDN-03 Upomela Bongomeme

Pesan bunda:

Jaga kesehatan,
Terus semangat mendidik anak-anak Bongomeme,
Seperti kata bijak Gorontalo ini:
"Tawu tasilalamati lohakiki boyito tawu tasanggupi mowali tumumulo todunialiyo monilaimopo'oali mo'osalamati to aherati".
(Orang sukses yang hakiki adalah orang-orang yang mampu menjadikan kehidupan dunianya bernilai untuk mencapai kesuksesan akhirat).
Allah Yaa Qahhaar, selalu menyertai anda semua.

Wassalamu'alaikum wr wb,

Budi Palupi 
Yayasan HULASKO  


7) Surat ke Guru di Bombana

Jakarta, 11 Nopember 2014

Assalamu'alaikum wr wb,

Haaaii... mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di Bombana

Apa kabar?
Sehat, semangat dan gembira ya.

Bunda bangga kepada anda semua atas pengabdian anda sebagai guru di Bombana, Sulawesi Tenggara.  Wow, Sulawesi Tenggara, jauh banget ya.  Menyebut Bombana, bunda ingat padi dan tambang emas.


Ketika bunda berkunjung ke Ibukota Sulawesi Selatan, Makassar, pada bulan Nopember thn 2008, saat itu baru saja ada berita nasional yang menghebohkan. Ceritanya pada bulan Mei thn 2008 di Bombana, Kendari, Sulawesi Tenggara telah diketemukan sebuah tambang emas baru di sebuah sungai. Pertama-tama penemuan itu ditandai dengan ditemukannya seekor buaya yang bersisik emas di pinggiran sungai tsb. Berbondong-bondonglah masyarakat ke sungai itu meninggalkan pekerjaannya semula dengan menjadi penambang tradisional emas. Saat itu, banyak orang desa yang mendadak menjadi kaya karena berhasil mendapatkan butiran2 emas murni dan kemudian menjualnya ke toko-toko emas di Kendari dan di Makassar. Konon cerita itu benar adanya, seperti dituturkan oleh pemilik toko emas di Jl. Omba Sompu Makassar. Karena wilayah itu adalah milik negara, akhirnya pemerintah setempat akhirnya menutup area itu bagi penambang perorangan.

Hamparan Sawah Padi yang Menghijau

Temuan Mendadak Tambang Emas di Bombana 


Terinspirasi dari cerita tentang emas, jauhkan diri kita dari prasangka buruk, seperti kata sebuah Pepatah: "Emas Disangka Loyang", yang punya arti, a.l. orang tinggi budi dan baik hatinya disangka jahat; orang pintar disangka bodoh karena jarang berbicara. 


Pesan bunda:
Jaga kesehatan,
Terus semangat, menebar manfaat,
Jadikan anak-anak didik anda sebagai generasi emas!
Allah Yaa Mushawwir, senantiasa menyertai anda semua.

Wassalamu'alaikum wr wb,

Budi Palupi
Yayasan HULASKO      

6) Surat ke Guru di Tambora

Jakarta, 11 Nopember 2014

Assalamu'alaikum wr wb,
Haaaii... mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di Tambora

Apa kabar?
Sehat, semangat dan gembira ya.

Bunda bangga kepada anda semua atas pengabdian anda sebagai guru di Tambora, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Sungguh banyak karunia Allah kepada negara kita, Indonesia. Bunda lihat dari buku dan tayangan TV, ada gunung Tambora yang sangat indah.

Secara fisik memang bunda belum pernah menginjak Kecamatan Tambora, Kab. Bima. Tapi paling tidak bunda mengenal Kab. Bima dari ananda Awal yang Liburan Ramadhan & Idul Fitri thn 1435-H lalu berada di rumah bunda, dengan bunda sebagai Host Parent dalam Program Merawat Tunas Indonesia (Program Homestay). Awal yang berasal dari Desa Karumbu, Kec. Langgudu, Kab. Bima, NTB, dan kini studi di SMART Ekselensia Indonesia, merupakan salah satu Tunas Indonesia. Ia mempunyai moto hidup: "Percayalah bahwa kita akan menjadi orang hebat".


Gunung Tambora, Kab Bima NTB

Pesan Bunda :

Jaga kesehatan,
Terus semangat menebar manfaat,
Untuk menjadikan "Awal-Awal" lain, para santri di Bima, 
yang bersarung berpeci, sebagai orang-orang hebat,
Prioritaskan dalam pembinaan akhlak sebab akhlak merupakan 
modal dasar untuk menguasai segala macam disiplin ilmu lainnya,
Allah Yaa Mutakabbir, senantiasa menyertai anda semua

Wassalamu'alaikum wr wb,

Budi Palupi
Yayasan HULASKO  

5) Surat ke Guru di Buton

Jakarta, 11 Nopember 2014

Assalamu'alaikum wr wb,
Haaaii... mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di Buton

Apa kabar?
Sehat, semangat dan gembira ya.

Bunda bangga kepada anda semua atas pengabdian anda sebagai guru di Buton, Sulawesi Tenggara.
Buton? Ada apa ya di Buton?
Seperti bunda jaman jaman dulu dan anak-anak SD lainnya sekarang pasti ingat dan sontak akan menjawab kalau mendapat pertanyaan tentang Buton.

Buton adalah penghasil utama aspal. Apakah kini ada produk unggulan lainnya? Tolong bunda dikasih tahu ya.


Rumah Adat Buton

Pesan bunda:
Jaga kesehatan,
Terus semangat dan gembira,
Sesuai keahlian dan ketrampilan yang anda miliki, 
hasilkan karya besar yang memberi manfaat bagi peningkatan 
kualitas SDM Indonesia yang pada gilirannya nanti meningkatkan 
harkat dan martabat bangsa!.
Allah Yaa Muhaimin, menyertai anda semua.

4) Surat Ke Guru di Sambas

Jakarta, 11 Nopember 2014

Assalamu'alaikum wr wb,
Haaaii... mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di  Kabupaten Sambas

Apa kabar?
Sehat, semangat dan gembira ya.

Bunda bangga kepada anda semua atas pengabdian anda sebagai guru di Sambas, Kalimantan Barat.

Waktu bunda muda dulu, ada penyiar TVRI yang bernama pak Sambas, dengan nada suaranya yang khas. Mungkin beliau berasal dari Kabupaten Sambas ya..he..he..
Bunda berdecak kagum melihat sungai-sungai di Pulau Kalimantan yang buesar-buesar......, berbeda dengan sungai-sungai yang ada di Pulau Jawa. Walaupun bunda belum pernah sampai ke Kalimantan Barat, tetapi sudah bisa membayangkan wilayah Kalimantan yang lain, dengan hutan yang luas dan sungai-sungai yang besar, seperti yang bunda saksikan ketika bunda berkunjung ke Samarinda, Balikpapan dan Banjarmasin pada bulan Mei thn 2014 ini.


Sebagai seorang perempuan, bunda ikut bangga Kabupaten Sambas dipimpin oleh seorang Bupati perempuan, Ibu Hj. Juliarti Dj Alwi.

Peserta Anak Didik di Sambas

Keraton di Sambas

Pesan bunda:                                                                   
Jaga kesehatan,
Tetap semangat,
Mengenang Hari Pahlawan yang baru saja kita lalui, "Selamat Berjuang seperti para pahlawan yang rela berkorban untuk "memerdekakan" anak-anak didik dalam menggapai mimpi-mimpinya",
Allah Yaa Maalik, selalu menyertai anda semua.

Wassalamu'alaikum wr wb,

Budi Palupi
Yayasan HULASKO

3) Surat Guru Di Bantaeng Sulawesi Selatan

Jakarta, 11 Nopember 2014

Assalamu'alaikum wr wb,
Haaaii... mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di  Kabupaten Bantaeng

Apa kabar?
Sehat, semangat dan gembira ya.
Bunda bangga kepada anda semua atas pengabdian anda sebagai guru di Bantaeng, Sulawesi Selatan.


Walaupun belum pernah tahu Bantaeng, tapi bunda mengenal Bantaeng dari sosok Bpk. Nurdin Abdullah, Bupati Kab.Bantaeng yang acap kali masuk TV, karena kemajuan Kab.Bantaeng di bawah kemimpinan beliau. I strongly agree, he deserves as a Role Model

 Peta Kab. Bantaeng, SulSel.


Pakaian Daerah Prop. SulSel.

Pesan Bunda:
Jaga kesehatan,
Terus semangat,
Jadilah pendidik teladan yang akan menghasilkan peserta didik yang cerdas intelektualnya, lembut dan tawadhu hatinya, yang terampil anggota tubuhnya dalam melakukan amal saleh yang bermanfaat bagi umat.
Allah Yang Maha Kuasa selalu menyertai anda.

Wassalamu'alaikum wr wb,

Budi Palupi
Yayasan HULASKO

2) Surat Untuk Guru di Halmahera Utara

Jakarta, 11 Nopember 2014
Assalamu'alaikum wr wb,
Haaaii... mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di Halmahera Utara

Apa kabar?
Sehat, semangat dan gembira ya.

Bunda bangga kepada anda semua atas pengabdian anda sebagai guru di Halmahera Utara, nun jauh di sana dari Jakarta, domisili bunda.

Kemolekan alam Tobelo Ternate dan khususnya laut Morotai Halmahera Utara tentu bisa menginspirasi anda dalam melaksanakan tugas mulia anda sebagai pendidik yang memberikan kepada peserta didiknya seluruh aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dan peng-amalan ajaran agama.
Peserta Didik SD di Halmahera Utara 


Sail Morotai Kab Halmahera Utara
                                                    
Pesan bunda:
Jaga kesehatan,
Terus semangat menebar manfaat,
Galilah kearifan lokal yang ada di Halmahera Utara untuk ditularkan saat anda kembali ke daerah asal anda, demi Indonesia Kaya!
Allah Azza wa Jalla senantiasa menyertai anda semua.

 Wassalamu'alaikum wr wb,

Budi Palupi

Yayasan HULASKO

1) Surat Guru di Pulau Sebatik

Jakarta, 11 Nopember 2014

Assalamu'alaikum wr wb,

Haaii.....mBak-mBak & Mas-Mas Guru,
Di Pulau Sebatik

Apa kabar?
Sehat dan gembira ya?

Bunda bangga atas pengabdian anda semua sebagai guru di Pulau Sebatik. Bunda baru melihat Pulau Sebatik dari sebuah tayangan acara di salah satu TV swasta. Unik juga kehidupan masyarakat Indonesia di Pulau Sebatik yang berbatasan dengan Tawau, bagian negara Malaysia. 
Melalui kontribusi nyata anda di bidang pendidikan, anda semua sedang mengarsiteki kegemilangan sebuah peradaban, ya peradaban baru Indonesia.



Laut Nan Biru di Pulau Sebatik


Patok Tapal Batas NKRI dan Malaysia

Pesan bunda:
Jaga kesehatan,
Terus semangat,
Tumbuhkembangkan kepribadian anak didik anda,
Kokohkan Merah Putih di Tapal Batas,
Allah menyertai anda semua.

Wassalamu'alaikum wr wb,

Budi Palupi

Yayasan HULASKO

Kata Pengantar

MARI IKUT BERGERAK UNTUK KEBESARAN MASA DEPAN INDONESIA

Sahabat-Sahabat HULASKO,
Kita, bangsa Indonesia, baru saja memperingati “HARI PAHLAWAN, 10 Nopember 2014” dan sebentar lagi “HARI GURU, 25 Nopember 2014”.
Suatu kebetulan kedua sosok yang ada di situ, PAHLAWAN & GURU, diperingati pada bulan yang sama, bulan Nopember. Kalau ditelisik lebih jauh, tidak ada sesuatu  yang terjadi secara kebetulan dan tanpa alasan. Keduanya saling berkaitan. Selama ini kita mengenal GURU adalah PAHLAWAN.
Iya, benar. GURU adalah PAHLAWAN PATRIOT TANPA TANDA JASA, seperti lirik dalam lagu “Hymne Guru”.

Untuk memberikan motivasi dan menyulut motivasi para Guru yang sedang memberikan pengabdian terbaiknya kepada negeri yang kita cintai ini, atas nama Yayasan HULASKO yang senantiasa berikhtiar peduli pada bidang pendidikan, saya telah mengirimkan 10 (sepuluh) surat elektronik kepada para guru yang tersebar di 10 (sepuluh) pelosok negeri, yakni di:
  1. Pulau Sebatik                                                        6.            Tambora
  2. Halmahera Utara                                                   7.            Bombana
  3. Bantaeng                                                               8.            Bongomeme
  4. Sambas                                                                  9.            Polewali Mandar
  5. Buton                                                                    10.          Merauke

Sahabat-Sahabat HULASKO,
Kenalkah kita pada semua nama-nama wilayah di Nusantara itu?
Subhanallah...
Maha Pemurah Allah yang telah menganugerahi INDONESIA dengan luasnya wilayah dan indahnya panorama serta kekayaan alamnya. Sebagai anak negeri, ternyata tidak semua nama wilayah itu saya kenal, seperti Bombana dan Bongomeme. Semoga sahabat HULASKO tidak separah saya pengetahuan ilmu Geografinya, he..he..he...


Banyak harapan yang ditaruh di pundak para guru, yang merupakan fresh graduate S-1 dari berbagai Perguruan Tinggi, yang setelah menjalani program pendidikan teori serta praktek selama 6 (enam) bulan di Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa (SGI, DD) mereka ditugaskan untuk mengabdi menjadi guru model di berbagai penjuru nusantara. Sebagai guru berkarakter mereka diwajibkan berkontribusi untuk kemajuan pendidikan negeri yang kita cintai ini.  Benar, mereka adalah pahlawan pendidikan. Mereka lebih banyak bernurani dengan memilih berdedikasi daripada mengejar materi.

Seperti yang sudah saya lakukan dengan mengirimkan 10 surat elektronik. Silahkan sahabat membacanya di Blog Yayasan HULASKO: http://yayasanhulasko.blogspot.com

Sahabat HULASKO,
Tak seorangpun dari kita yang tidak pernah punya Guru.
Kita tidak bisa membayangkan kondisi kita kini tanpa pengajaran seorang Guru.
Saya percaya masing-masing HULASKOer pasti mempunyai kenangan indah, kenangan istimewa dengan para gurunya.  

Mari bergerak dan menggerakkan.
Luangkan waktu untuk berkirim surat kepada guru di pelosok negeri dengan meng-klik tautan ini: http://goo.gl/forms/yN4oqoOyzU

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru.
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku.

Mari kita bangun keindahan sebuah persaudaraan dengan menyulut semangat banyak Guru untuk terus mempersembahkan pengabdian terbaiknya mendidik generasi bangsa untuk Kebesaran Masa Depan Indonesia.

Yang kita lakukan memang bukan hal besar. Namun, bukankah yang besar berangkat dari titik-titik kecil? Mari kita jadikan Indonesia Jaya melalui langkah-langkah kecil kita.
Semoga Allah meridhoi. Aamiin.

Bravo HULASKO!


Salam ,


Budi Palupi