Sahabat-Sahabat HULASKO,
“Melihat orang yang saya cintai menderita, itu menjadi penderitaan juga bagi saya.....
Dulu sewaktu sehat dan bekerja, pak Kasno tidak pernah menceriterakan tentang suka & duka pekerjaannya. Dengan kondisi sakit Alzheimer sejak thn 2011, pak Kasno pasti menderita, tetapi saya tidak tahu apa yang dirasakan, karena pak Kasno tidak pernah mengeluh. Dan apalagi sejak setahun terakhir ini, pak Kasno sudah tidak bisa berkomunikasi lagi. Sehingga dokter yang kami kunjungipun juga tidak bisa memberikan penanganan medis yang tuntas. Kekhawatiran diagnosa tidak tepat, karena dokter hanya mendengar dari apa yang saya sampaikan, bukan apa yang dirasakan dan seharusnya disampaikan sendiri oleh pak Kasno”.
Demikian sebagian ceritera yang disampaikan oleh bu Sukasno dengan linangan air mata yang menggenangi pipinya.
Selasa pagi tgl 23 Desember 2014 lalu, kami HULASKOer menjadikan kediaman pak Sukasno (69 thn) di Komplek Mas Naga, Bekasi sebagai destinasi pertama dari rangkaian silaturahim kami.
Kami trenyuh melihat kondisi pak Kasno, yang hilang daya ingatnya, tidak mengenali keluarga, apalagi kami, teman2nya. Dugaan Alzheimer-nya akibat depresi berat, yang berakumulasi. Seakan terpenjara, pak Kasno, dengan wajah tanpa ekspresi hanya diijinkan mondar-mandir di halaman rumahnya, dengan pintu pagar yang digembok. Pak Kasno tidak lagi diijinkan ke luar rumah sendirian, karena upaya bu Kasno mengenakan gelang identitas di pergelangan tangan pak Kasno, ditolak oleh pak Kasno. Kondisi ini untuk menghindari terulangnya kejadian pak Kasno diketemukan terjatuh di jalan dengan sebagian wajahnya berdarah. Memprihatinkan..!
Seakan ingin ikut pergi dengan kendaraan kami, pak Kasno menangis melolong saat kami pamit meninggalkan kediamannya.
Silaturahim berikutnya adalah ke kediaman mbak Sri Misyanti (59 thn) di Jl Menteng Atas Selatan, Jakarta Selatan, yang baru menjalani operasi di kedua lututnya karena Osteoatritis. Paska operasi hingga kini mbak Misyanti belum mampu melakukan gerakan shalat seperti rukuk dan sujud, termasuk juga belum/tidak mampu duduk di bawah. Penyakit Osteoatritis yang dikenal dengan radang sendi atau pengapuran ini konon muncul seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menyintesa glukosamin akan berkurang, sementara proses penghancuran matriks tulang rawan lebih besar. Hal inilah yang menyebabkan tulang rawan menjadi aus atau menipis dan lambat laun dapat menyebabkan Osteoatritis. Pada usia-usia seperti kita, asupan glukosamin, yang merupakan senyawa penting untuk membangun tulang rawan sendi sangat diperlukan agar kita mendapatkan kondisi sendi yang sehat. Kendati masih belum bisa melakukan gerakan2 seperti diatas, mbak Misyanti sudah ada kemajuan, karena pada awalnya jalannya di atas kursi roda; kemudian menggunakan alat bantu jalan; dan sekarang sudah bisa jalan tanpa alat bantu.
Sahabat-sahabat HULASKO,
Masih ingat pak Imam HP? Kami rombongan HULASKOer lanjut bersilaturahim ke kediaman pak Imam HP (71 thn) di Cipadu, Kreo, Tangerang Selatan. Seperti yang dituturkan, pak Imam sebetulnya sudah berencana hadir di acara Halal Bihalal & Reuni HULASKO tanggal 13 September 2014 lalu, namun batal karena beberapa hari sebelumnya terkena Stroke yang ke-dua.
Stroke yang pertama terjadi saat pak Imam sedang “on duty” di lapangan Lasmo Oil. Walaupun demikian, pak Imam ternyata lanjut bekerja. Setelah meninggalkan Lasmo Oil pada tahun 1995, pak Imam berkarir di beberapa KSO di Sumatera.
Dan paska stroke ke-dua ini, pak Imam benar-benar istirahat di rumah. Walaupun secara fisik terlihat lebih kurus, karena pak Imam adalah orang yang gembira, pemulihan strokenya tergolong cepat. Yang semula tangan serta kakinya tidak bisa digerakkan, kini kondisinya membaik sekitar 70% kembali normal.
Seperti biasanya, sambil tertawa-tawa dan memutar rekaman lagu-lagu Jadul kepada kami, pak Imam banyak cerita. Bu Imam hanya senyam-senyum saja mendengarkan obrolan kami. Bu Imam yang aktif di kegiatan2 sosial di lingkungan kediamannya mengatakan,“Saya hanya terpikir bagaimana memberi yang terbaik untuk pak Imam”. Bu Imam yang dulu buka Salon Kecantikan, ternyata juga seorang isteri/ibu/nenek yang pintar masak.
Seperti dikatakan oleh pak Imam, “Nanti makan sayur asem di rumahku lho ya”, sewaktu mbak Emmy Soerjo menelpon memberitahu HULASKOer akan bersilaturahim ke rumah pak Imam.
Benar, kami HULASKOer dijamu dengan berbagai hidangan: aneka kue basah & camilan kering, menu utama lengkap dengan sambel & krupuknya, hingga minuman penutupnya.
Ketiga keluarga yang kami kunjungi mengucapkan Terima Kasih kepada semua HULASKOer atas perhatian, salam, kunjungan, bantuan moril dan materiil, serta do’a yang telah diberikan.
Kepada tiga teman yang sedang kurang sehat dan kepada masing-masing keluarganya, kami sampaikan ucapan “Syafakallah ....Semoga yang sedang sakit cepat sembuh dan tetap sabar dan kuat menjalani tahapan kehidupan seperti ini, karena sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
Sahabat-sahabat HULASKO,
Dari sekelumit cerita di atas, bukankah sudah teruji dan terbukti bahwa PASANGAN MENJADI KEKUATAN DALAM MASA-MASA SULIT.Kalau yang satu sakit, pasangannya yang merawat. Dan itulah ladang ibadah untuknya. Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling mendukung dalam kebaikan, bekerja sama dan tolong-menolong dan menjadikan sepasang suami-isteri seperti pakaian yang saling melengkapi dan menutupi kekurangan di antara keduanya.
Sesungguhnya ada dua nikmat yang sering diabaikan dan dilalaikan oleh manusia dalam kehidupan ini, yakni nikmat SEHAT dan nikmat KESEMPATAN. Dan yang perlu kita camkan bahwa sehat itu bagaikan sebuah mahkota yang tidak dapat dirasakan, kecuali bagi mereka yang sakit. Semoga kita bisa menjaga kesehatan dengan baik dengan cara mencegah, karena mencegah itu lebih mudah dan lebih murah daripada mengobati. Semoga kita semua sehat njobo njero – lahir dan batin.
Let’s make the very best of our life!
Salam HULASKO,