Friday, 4 December 2015

Berita Duka Ayub Sofyan


Innalillahi Wainnaillaihi Raaji'un...

Kalam Illahi : "Sesungguhnya kepada Tuhan-lah tempat kembalimu" (Al'Alaq 96:8)
Berita Duka :

Telah meninggal dunia Sdr. Ayub Sofyan (EMP Malacca Strait-Field Ops.-Maintenance Elect. Supv.)
Hari Sabtu, 5 Desember 2015 jam 08:00 Wib. akan dimakamkan ba'da dhuhur hari ini. Semoga alm. Ayub Sofyan diberikan tempat yg terindah disisiNya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. Aamiin yaa Rabbil'alamin


Mari kita do'akan, semoga almarhum mendapatkan limpahan ampunan dari ALLAH SWT dan mendapatkan kelapangan terbaik menuju sisi-NYA dan berpulang dalam husnul khotimah. Dan semoga Keluarga Besar almarhum dikaruniai kesabaran dan keikhlasan dalam menerima ketetapan Allah ini.

Sakit

Sahabat-sahabat HULASKO, Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian. Bahkan cobaan dan ujian merupakan sunnatullah yang telah ditetapkan berdasarkan rahmat dan hikmah-Nya. Manusia akan diuji dalam segala sesuatu, dalam hal-hal yang disenanginya maupun dalam hal-hal yang tidak disenanginya. Allah berfirman "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan [yang sebenar-benarnya]. Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan". [QS Al-Anbiyaa 21:35]. Pada hari Rabu, tgl 2-12-2015, Yayasan Hulasko mengunjungi Hulaskoers yang sakit. [Nabil Abduh Hilabi di kediamannya Pondok Kelapa, Jakarta Timur dan Ayub Sofyan di ICCU RSPI Jakarta Selatan]. Di kunjungan kami tsb. bisa jadi hati pak Nabil gembira dengan kedatangan teman2 Hulasko. Tampak bersemangat dan runtut sekali, pak Nabil menceriterakan tahapan sakitnya. Gejala awal pada thn 2003 yang diabaikan hingga mencapai kondisi parah seperti sekarang ini. Selama 8 bulan terakhir ini, pak Nabil menjalani berbagai perawatan dan tindakan medis. Dari Pondok Kelapa, kami kemudian meluncur ke RSPI. Secara bergiliran kami masuk ke ruang ICCU, di mana pak Ayub Sofyan terbaring dengan mata terpejam. Kami menatap pak Ayub sembari menundukkan kepala, berdo'a kepada Yang Maha Kuasa. Dalam keheningan kamar ICCU dengan berbagai mesin/alat penunjang medik yang dihubungkan ke tubuh pak Ayub, se-kali2 tampak air mata pak Ayub mengalir pelan ke pipinya. Ibu Ayub [dalam foto, blouse putih] menceriterakan kondisi pak Ayub yang awalnya menjalani rawat inap selama sebulan di RS MMC dan sudah seminggu ini dilanjutkan di ICCU RSPI. Sahabat-sahabat HULASKO, Untuk saudara-saudara yang sedang sakit, sesungguhnya Allah tidak menetapkan sesuatu, melainkan di dalamnya terkandung kebaikan dan rahmat bagi hamba-Nya. Sungguh, di dalamnya terkandung hikmah yang amat besar yang tidak mungkin bisa dinalar oleh akal manusia a.l.: 1. Sabar sebagai konsekwensi menghadapi kesusahan dan kesulitan. 2. Menghapuskan dosa dan kesalahan. 3. Ditulis/Dicatat berbagai kebaikan dan derajat ditinggikan. 4. Jalan mendaki menuju surga. 5. Membawa keselamatan dari api neraka. 6. Mengingatkan dan mengembalikan hamba yang tadinya jauh dan lalai dari Allah. 7. Mengingatkan nikmat dan karunia Allah yang dilimpahkan kepada hamba agar hamba bersyukur. 8. Menyucikan dari berbagai macam penyakit hati. Keadaan sehat bisa mengundang seseorang untuk bersikap sombong, bangga dan takjub pada diri sendiri, sebab dalam keadaan seperti itu, seseorang bebas berbuat dan beraktivitas apa saja. Namun jika penyakit sudah menguasainya dan penderitaan merundung dirinya, maka jiwanya bisa menjadi lunak, hatinya menjadi lembut dan akhirnya tunduk dan pasrah kepada Allah. Bisa dikatakan, sakit itu dzikrullah; sakit itu muhasabah; sakit itu jihad; sakit itu ilmu; sakit itu silaturahim; sakit itu memperbaiki akhlak; dan sakit itu ingat mati. Pada dasarnya, musibah atau mudharat apapun yang menimpa, seperti penyakit, kesulitan, dsb, seseorang harus memiliki optimisme, kekuatan hati, sabar dengan tetap melaksanakan perintah2 dan menjauhkan larangan2-Nya. Kami mohon bantuan do'anya dari segenap Hulaskoer. Semoga Allah memudahkan urusan dan meringankan cobaan yang menimpa teman2 kita. Aamiin.. Salam HULASKO, Budi Palupi

Berita Duka Agus Sulistyo


Inna lil Laahi wa inna ilaihi roo ji 'uun.

Telah meninggal dunia Sdr. M. Agus Sulistyo (eks EMP Malacca Strait-Field Ops.-Production Supt.) Hari Senin, 22 November 2015 jam 22:50 Wib, dan akan dimakamkan di Petilasan Potrobangsan Magelang ba'da dzuhur hari Selasa, tgl 23 November 2015.  

Mari kita do'akan, semoga almarhum mendapatkan limpahan ampunan dari ALLAH SWT dan mendapatkan kelapangan terbaik menuju sisi-NYA dan berpulang dalam husnul khotimah. Dan semoga Keluarga Besar almarhum dikaruniai kesabaran dan keikhlasan dalam menerima ketetapan Allah ini.

Tuesday, 27 October 2015

UCAPAN TERIMA KASIH ATAS GERAKAN PENGGALANGAN DANA

Sahabat-Sahabat Hulasko, “Alhamdulillah", Yayasan Hulasko menerima respon yang baik atas Gerakan Penggalangan Donasi Untuk Korban Bencana Asap. Melalui Gerakan Penggalangan donasi yang dibuka dalam waktu 2 [dua] minggu, mulai hari Kamis tgl 8 Oktober s/d hari Jum'at tgl 23 Oktober 2015, Yayasan Hulasko telah menerima donasi sebesar Rp 17,500 000.- [Tujuh belas juta lima ratus ribu Rupiah] plus donasi susulan sebesar Rp 3,500,000.- [Tiga juta lima ratus ribu Rupiah]. Dengan demikian, total donasi adalah sebesar Rp 21,000,000.- [Dua puluh satu juta Rupiah]. Atas nama Yayasan Hulasko, tiada kata lain, yang patut kami sampaikan kepada sahabat-sahabat Hulasko, kecuali ucapan TERIMA KASIH atas perhatian, bantuan donasi berupa pemikiran, uluran tangan, uang maupun do'a. Sesuai tujuan gerakan ini, donasi ini diperuntukkan bagi para korban bencana asap, masyarakat yang terdampak berat di wilayah operasi EMP dan sekitarnya. Yayasan Hulasko menitipkan donasi ini ke Tim CSR EMP yang sudah terlatih dan mengetahui area-area yang terkena bencana asap. In Syaa Allah, hasil donasi diberikan dalam bentuk yang tepat, sesuai yang saat ini dibutuhkan oleh para korban. Sekali lagi kami ucapkan TERIMA KASIH atas kepedulian dan kedermawanan sahabat-sahabat, tidak saja yang di Indonesia, bahkan yang di mancanegara-pun turut serta dalam kebersamaan ini. Mantap!! Dengan memiliki kepedulian tinggi, kita semua ingin bersama-sama membuat Hidup Lebih Bernilai, dengan saling menghargai, membantu, mendukung dan memberi. Aamiin. Salam Hulasko, Budi Palupi


Saturday, 10 October 2015

Foto Halal Bihalal

Foto Halal Bihalal Agustus Di Senayan Golf Range

https://picasaweb.google.com/110488201138030079290/HalalBihalal2015

Gerakan Penggalangan Donasi Untuk Korban Bencana Asap di Sumatera, Khususnya di Prop. Riau

Sahabat-Sahabat HULASKO, Sebagaimana kita ketahui kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah di Tanah Air akibat kebakaran hutan sudah berlangsung lebih dari dua bulan. Dan ternyata berkepanjangan hingga sekarang. Selain mengganggu aktivitas masyarakat, kabut asap ini membahayakan kesehatan warga karena jumlah warga yang terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) semakin hari semakin meningkat. Bahkan sudah terdapat korban yang berjatuhan. Oleh karena itu Yayasan HULASKO tergerak untuk mengajak HULASKOers peduli pada korban bencana asap melalui Gerakan Penggalangan Donasi Untuk Masker Sesuai Standar Kesehatan, dengan tambahan keterangan sbb: Hasil penggalangan donasi akan diberikan kepada masyarakat yang terdampak di Propinsi Riau, melalui EMP yang mempunyai pekerja-pekerja yang mengetahui betul tentang peta lokasi masyarakat yang terkena bencana ini. Penggalangan Donasi dibuka selama 2 (dua) minggu, mulai hari ini Kamis, tanggal 8 Oktober s/d hari Jum’at, tanggal 23 Oktober 2015. Bagi yang berdonasi, mohon transfer ke: Rekening Yayasan HULASKO BCA KCP Wisma Mulia Jakarta A/C No 5035 040 100, A/N Yayasan Hulasko Setelah transfer, mohon konfirmasi ke: Emmy Soerjo: SMS: 0811833227; WA:081282 084547 Enny Yuliani : SMS & WA : 08129310710 Kita bisa membayangkan betapa sulitnya kehidupan masyarakat yang terdampak di tengah kepungan asap yang tak kunjung reda. HULASKOers, mari kita tumbuhkan solidaritas kebangsaan. Mari kita tunjukkan sikap kepedulian kita dengan berpartisipasi pada Gerakan Penggalangan Donasi melalui Yayasan HULASKO ini. Terima kasih atas perhatian dan kedermawanan HULASKOers. Semoga amaliah kebaikan ini diterima oleh Allah Yang Maha Kuasa. Aamiin. Salam HULASKO pasti bisa ! Budi Palupi

Saturday, 23 May 2015

Reuni mini HULASKOers di Minahasa




Kami berempat (saya, suami, anak saya dan temannya)berangkat dengan GA602, tanggal 12 Mei 2015 dari Bandar Udara SOETTA pukul 05.30 WIB dan tiba di  Bandar Udara Sam Ratulangi Manado  pukul 09.55 WIT.

Setelah mengambil bawaan kami di klaim bagasi, kami beranjak keluar dan ternyata Sofieche (eks div. Services dan HR HULASKO) dan Itje (div. Services) sudah menanti kami. Sudah cukup lama saya tidak bertemu Sofieche, terutama dgn Itje. Mereka tidak berubah,  cara bicara dan ramahnya masih seperti dahulu. Sofieche dan Itje adalah saudara sepupu. Selain itu, kami juga dikenalkan dengan sepupu Sofieche yang juga datang menjemput kami yaitu Tommy.

Dengan mobil Tommy, kami menuju rumah Sofieche yg terletak -/+ 25 km dari Manado, tepatnya di  Desa Kaima, Kec. Kauditan, Minahasa Utara.

Cuaca di  Manado dan sekitarnya sungguh panas yaitu 32 derajat Celcius, Namun dengan halaman rumah Sofieche yang sangat luas (sekitar seribu meter) dan banyak ditanami pohon-pohon antara lain, pepaya, manggis, langsat, dan pohon kelapa, sehingga walaupun cuaca panas, kami tetap  merasa nyaman. Udara di Desa Kaima ini cukup unik, saat malam hari mulai pukul 24.00 hingga pagi hari udara sangat dingin, sekitar 18 derajat celcius. Berbanding terbalik dengan suhu di siang hari.

Sampai di rumah panggung Sofieche kira-kira pukul 11.00, kami telah disiapkan 2 kamar di lantai 2. Selain itu, kami juga sudah disiapkan makan siang hasil masakan Sofieche dan Itje. Menu makan siang hari itu adalah ikan mujair pedas (ikan mujair di Manado besar2 seperti ikan mas), sambal roa dan sayur daun pakis dengan bunga pepaya, daun  pepaya dan ikan cakalang (di Manado biasa disebut sayur paku) serta nasi panas,  sungguh nikmat.

Selesai makan siang kami istirahat hingga pukul 17.00.  Saat itu, kami berencana makan malam ikan bakar di Boulevard di pinggir pantai kota Manado. Namun sayang, kami tidak sempat melihat sunset karena berangkat terlalu sore dan jalan menuju kota Manado sangatlah macet. Kemacetan kota Manado ternyata tidak kalah dengan kota Jakarta. Selesai makan malam, kami diajak keliling kota Manado, sambil melihat mall-mall besar di kota Manado yg tidak kalah dengan mall-mall di Jakarta.

Hari kedua di Minut (13 Mei 2015), kita berencana untuk mengunjungi Bunaken, dengan menyewa speed boat untuk 7  orang. Perjalanan sekitar setengah jam kami tempuh. Namun, hal ini tak terasa karena sungguh indah laut dan pemandangan menuju Bunaken, laut berwarna biru tua yang sangat bersih. Sesampainya di lepas pantai Bunaken, kami pindah ke kapal Katamaran dimana kami dapat melihat dasar laut Bunaken. Dengan menggunakan kapal tersebut, kami menikmati keindahan dan eksotisme dasar laut Bunaken yang terkenal dengan ikan hias dan karang2nya, Subhanallah sungguh indah ciptaanMu. 

Sesampainya di Pulau Bunaken, anak saya dan temannya pergi snorkeling.  Sambil menunggu mereka selesai, saya, suami saya, Sofieche, Itje dan Tommy jalan-jalan sekitar Pulau Bunaken dan menyempatkan makan pisang goreng dengan sambal dabu, cukup aneh pisang goreng dengan sambal tapi kombinasi ini tetap nikmat. 

Hari ketiga (14 Mei 2015), kami menyantap menu makan pagi khas Manado yaitu Bubur Manado. Rencana kami hari itu adalah jalan-jalan sekitar kota Tomohon, namun sayang sekali ditengah jalan hujan sangat lebat,  setelah hujan agak reda kita sempat mampir di kota Kawangkoan, kota ini disebut juga sebagai kota kacang, sebagai penghasil kacang terbesar di Sulut, dan mampir ke Bukit kasih, Bukit Kasih adalah salah satu tempat pariwisata di provinsi Sulawesi Utara. Di Bukit Kasih ini terdapat monumen. Bukit Kasih ini terletak sekitar 50 km arah selatan Manado, tepatnya di desa Kanonang, kabupaten Minahasa. Bukit Kasih ini merupakan bukit belerang yang masih alami. Bukit kasih dibangun pada tahun 2002 sebagai pusat keagamaan dimana semua pemeluk agama bisa berkumpul dan beribadat di bukit tropis yang rimbun dan berkabut, ketika melewati kota Tomohon sempat melihat Universitas Manado (UNIMA), dan juga mampir ke makam Kyai Mojo Dan Pangeran Mangkubumi Hamengku Buwono ke 2, juga mengunjungi danau Lino dan danau Tondano.

Danau Tondano merupakan danau terluas di Sulut, luas danau ini adalah 4.278ha, dan sempat mampir di salah satu resto untuk minum teh sambil makan pisang goroho (pisang gr dan sambal)dan makan ikan Nike (ikan Dari danau Tondano, ikannya kecil2 sekali dan digoreng memakai tepung, seperti bakwan), kami juga sempat mengunjungi kota Woloan, dimana kota tersebut adalah kota penghasil rumah panggung kayu khas Woloan (knock down), rumah2 panggung tersebut sudah di export ke Mancanegara, luar biasa.

Hari keempat (15 Mei 2015), kami pergi melihat pantai-pantai di  sekitar kota Bitung, antara lain Pantai Millenium dan Pantai Tanjung Merah, namun pantai tersebut tidak sebersih pantai Bunaken, kemudian kita menuju pelabuhan Nelayan Bitung dan menyewa kapal motor Nelayan menuju Pulau Lembeh, disana terdapat monumen peringatan TRIKORA, kemudian menuju ke Tangkoko, dimana terdapat kebon binatang kecil khusus binatang asal Sulut, yaitu "Tarsius"

Tarsius bertubuh kecil dengan mata yang sangat besar, bola matanya berdiameter sekitar 16 mm, kaki belakangnya juga sangat panjang. Panjang kepala dan tubuhnya sekitar 10 sampai 15 cm, mereka juga punya ekor yang ramping sepanjang 20 hingga 25 cm. Jari-jari mereka juga memanjang. Bulu tarsius sangat lembut dan mirip beludru yang bisanya berwarna cokelat abu-abu, cokelat muda atau kuning-jingga muda.

Hari kelima (16 Mei 2015), acara membeli oleh2 di kota Manado dan sekitarnya, mampir di kabupaten Airmadidi untuk membeli beberapa macam oleh2 dan makan siang di Resto Sukur Jaya yang sangat terkenal dgn kepala ikan bakarnya. Akhirnya kami berhasil makan di restoran ini, kami sudah dua Kali batal karena restorannya tutup.  Setelah makan siang kami menuju makam Tuanku Imam Bonjol yg terletak di wilayah Pineleng 5 - 10 km dari kota Manado. Alhamdulillah sempat sholat Lohor di Masjid diseberang makam, dilanjutkan dengan mampir ke toko Kawanua untuk belanja souvenir. Hari kelima kami tutup dengan menunggu Sunset di Mantos (Manado Town Square) dan melihat Sunset dari belakang Mantos.

Hari keenam (17 Mei 2015), kami kembali ke Jakarta dgn menggunakan GA603, berangkat pukul 10.55 WIT. Bagasi kami bertambah dengan 5 kotak yang berisi oleh-oleh. Alhamdulillahirabbil'alamin sampai Jakarta sekitar pukul 13.05 WIB, sesampainya di Jakarta kami baru merasa capek. 

Selama di Sulut 6 hari 5 malam (12 Mei - 17 Mei 2015), kami selalu berangkat pagi pulang malam, dan jika diukur kami sudah mengunjungi 3/4 kota Minahasa, Manado dan Bitung.

Terima kasih banyak kepada Sofieche, Itje dan Tommy atas kebaikan hati  kalian membawa kami keliling Sulut.









Wednesday, 20 May 2015

Selamat HarKitNas

Sahabat-sahabat HULASKO,

Ingat firman-Nya, "Selepas mendengarkan khutbah dan salat, bertebaranlah kalian di muka bumi dan carilah rezeki Allah dengan usaha kalian. Dan ingatlah kepada Allah sebanyak-banyaknya dalam segala keadaan agar kalian beruntung mendapatkan kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat", ba'da subuh tadi saya bergegas ke Pasar Minggu belanja ikan segar dan empon-empon alias bumbu dapur.

Suatu perjalanan pagi yang menyenangkan di dalam angkot yang saya naiki, saya melihat ratusan orang yang berjalan kaki, yang di dalam berbagai kendaraan, terlihat terburu-buru. Semuanya melakukan aktivitasnya masing-masing. Ada pemandangan khusus yang saya perhatikan, di beberapa tempat berkumpul yang berbeda, mas-mas/bapak-bapak dan mbak-mbak/ibu-ibu berseragam baju KORPRI dengan desain sekarang yang lebih cantik dibandingkan desain lama. Warnanya tetap biru yang sama, tetapi desain sekarang ada motif seperti tumpal/pinggirannya di bagian bawah kemeja/blouse. Eh..eh..jadi teringat belasan/puluhan tahun lalu, setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka kita mengenakan seragam KORPRI saat upacara peringatan Hari-Hari Besar Nasional dan setiap tanggal 17. He..he...nostalgia, agar kita tetap semangat.

Sahabat-Sahabat HULASKO,
Hari ini tgl 20 Mei 2015, kita kembali memperingati HarKitNas.

Selamat "Hari Kebangkitan Nasional".

Untuk tambahan bacaan, berikut ini saya copas tulisan Rhenald Kasali.
Selamat membaca!

Salam HULASKO, 


@Rhenald_Kasali

KOMPAS.com - Duduk di depan saya dua perempuan muda. Sarjana Hukum lulusan UI. Wajah dan penampilan kelas menengah, yang kalau dilihat dari luar punya kesempatan untuk “cepat kaya”. Asal saja mereka mau bekerja di firma hukum papan atas yang sedang makmur, seperti impian sebagian kelas menengah yang memanjakan anak-anaknya.

Tapi keduanya memilih bergabung dalam satgas pemberantasan illegal fishing yang dipimpin aktivis senior: Mas Achmad Santosa. Dari foto-foto yang ditayangkan Najwa Shihab, tampak mereka tengah menumpang sekoci kecil mendatangi kapal-kapal pencuri ikan. Dari Ambon, mereka menuju ke Tual, Benjina, dan pusat-pusat penangkapan ikan lainnya di Arafura.

Itu baru permulaan. Sebab, pencurian besar-besaran baru akan terjadi dua-tiga bulan ke depan. Dan mereka, para pencuri itu, datang dengan kapal yang lebih besar. Bahkan mungkin dengan “tukang pukul” yang siap mendorong mereka ke laut menjadi mangsa ikan-ikan ganas.

Uang atau Meaning?

Di luar sana, anak-anak muda lainnya setengah mati cari kerja. Ikut seleksi menjadi calon PNS, pegawai bank, konsultan IT, guru, dosen dan seterusnya.

Seperti kebanyakan kaum muda lainnya, mereka semua didesak keluarga agar cepat mendapat pekerjaan, membantu keuangan keluarga, dan menikah pada waktunya. Cepat lulus, dan dapat pekerjaan yang penghasilannya bagus.

Tak sedikit di antara mereka yang beruntung bertemu orang-orang hebat, dari perusahaan terkemuka, mendapatkan pelatihan di luar negeri, atau penempatan di kota-kota besar dunia.

Tetapi semua itu akan berubah. Sebab atasan yang menyenangkan tak selamanya duduk di sana. Kursi Anda bisa berpindah ke tangan orang lain. Kaum muda akan terus berdatangan dan ilmu-ilmu baru terus berkembang. Bulan madu karier pun akan berakhir. Mereka akan tampak tua di mata kaum muda yang belakangan hadir.

Sebagian dari mereka juga ada yang menjadi wirausaha. Tidak sedikit yang tersihir oleh kode-kode yang dikirim sejumlah orang tentang jurus-jurus cara cepat menjadi kaya raya. Bisa saja mereka berhasil meraih banyak hal begitu cepat. Tetapi benarkah mereka berhasil selama-lamanya?

Pengalaman saya menemukan, orang-orang yang dulu begitu getol mencari uang kini justru tak mendapatkan uang. Di usia menjelang pensiun, semakin banyak orang yang datang mengunjungi teman-teman lama sekedar untuk mendapatkan pinjaman. Sebagian lagi hanya bisa sharing senandung duka.

Kontrak rumah dan uang kuliah anak yang belum dibayar, pasangan yang pergi meninggalkan keluarga dan serangan penyakit bertubi-tubi. Padahal dulu mereka begitu getol mengejar gaji besar, berpindah-pindah kerja demi kenaikan pendapatan.

Saya ingin membeitahu anda nasehat yang pernah disampaikan oleh Co-Founder Apple: Guy Kawasaki kepada kaum muda ia pernah mengatakan begini: 

“Kejarlah meaning. Jangan kejar karier demi uang. Sebab kalau kalian kejar uang, kalian tidak dapat ‘meaning’, dan akhirnya tak dapat uang juga. Kalau kalian kejar ‘meaning’ maka kalian akan mendapatkan position, dan tentu saja uang.”

Lantas apa itu meaning?

Meaning itulah yang sedang dikerjakan anak-anak perempuan tadi yang saya temui dalam tapping program televisi Mata Najwa edisi hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei beberapa hari ke depan. Menjadi relawan dalam team pemberantas illegal fishing.

Dan itu pulalah yang dulu dilakukan oleh para mahasiswa kedokteran di STOVIA yang mendirikan Boedi Oetomo yang menandakan Kebangkitan Nasional Indonesia. Bahkan itu pula yang dijalankan oleh seorang insinyur lulusan ITB yang merintis kemerdekaan Indonesia, Ir. Soerkarno. Itu pula yang dilakukan para CEO terkemuka saat mereka muda.

Di seluruh dunia, para pemimpin itu lahir dari kegigihannya membangun meaning, bukan mencari kerja biasa. Dalam kehidupan modern, itu pulalah jalan yang ditempuh para miliarder dunia. Mereka bukanlah pengejar uang, melainkan pengejar mimpi-mimpi indah. Seperti yang diceritakan oleh banyak eksekutif Jerman yang dulu menghabiskan waktu berbulan-bulan kerja sosial di Afrika. "Tidak saya duga, apa yang saya lakukan 20 tahun lalu itulah yang diperhatikan pemegang saham," ujar mereka.

Saya jadi ingat dengan beberapa orang yang mencari kerja di tempat saya, baik di UI maupun di berbagai aktivitas saya. Ada yang benar-benar realistis, datang dengan gagasan untuk membangun meaning dan ada yang sudah tak sabaran mendapatkan gaji besar.

Kelompok yang pertama, sekarang bisa saya sebutkan mereka berada di mana saja. Sebagian sudah menjadi CEO, pemimpin pada berbagai organisasi dan tentu saja wirausaha yang hebat atau Ph.D lulusan universitas terkemuka.

Namun kelompok yang kedua, datang dengan tawaran yang tinggi. Ya, mereka menilai diri jauh lebih tinggi dari kemampuan mereka. Dan tak jarang ada yang diminta berhenti oleh keluarganya hanya beberapa bulan setelah bekerja, demi mencari pekerjaan yang gajinya lebih besar. Amatilah mereka yang baru menikah. Kalau bukan pasangannya, bisa jadi orangtua atau mertua ikut mengubah arah hidup dan merekapun masuk dalam pusaran itu.

Padahal, semua orang tahu orang yang mengejar meaning itu menjalankan sesuatu yang mereka cintai dan menimbulkan kebahagiaan. Dan bahagia itu benih untuk meraih keberhasilan. Orang yang mengejar gaji berpikir sebaliknya, kaya dulu, baru bahagia. Dan ini tumbuh subur kala orang dituntut lingkungannya untuk mengkonsumsi jauh lebih besar dari pendapatan.

Sebaliknya, mereka yang membangun meaning, tahu persis, musuh utama mereka adalah konsumsi yang melebihi pendapatan.

Potret Diri

Kalau saya merefleksikan ke belakang tentang hal-hal yang saya jalani dalam hidup saya, maka dapat saya katakan saya telah menjalani semua yang saya sebutkan di atas. Sementara teman-teman yang 30 tahun lalu memamerkan kartu kreditnya (saat itu adalah hal baru bagi bangsa ini), pekerjaan dengan gaji besar, jabatan dan seterusnya, kini justru tengah mengalami masa-masa yang pahit.

Seorang pengusaha besar mengatakan begini: “Uang itu memang tak punya mata, tetapi mempunyai penciuman. Ia tak bisa dikejar, tapi datang tiada henti pada mereka yang meaning-nya kuat.”

Di dinding perpustakaan kampus Harvard saya suka tertegun membaca esay-esay singkat yang ditulis oleh para aplikan yang lolos seleksi. Dan tahukah Anda, mereka semua menceritakan perjalanan membangun meaning. Maka saya tak heran saat Madame Sofia Blake, istri duta besar Amerika Serikat di sini berkunjung ke Rumah Perubahan minggu lalu, ia pun membahas hal yang sama untuk membantu 25 putra-putri terbaik Indonesia agar bisa tembus diterima di kampus utama dunia.

Meaning itu adalah cerita yang melekat pada diri seseorang, yang menciptakan kepercayaan, reputasi, yang akhirnya itulah yang anda sebut sebagai branding. Anda bisa mendapatkannya bukan melalui jalan pintas atau lewat jalur cara cepat kaya.

Meaning itu dibangun dengan cara yang berbeda dari yang ditempuh pekerja biasa. Dari terobosan-terobosan baru. Dan kadang, dari bimbingan orang-orang besar yang memberikan contoh dan mainan baru. Ya, contoh dan mainan itulah yang perlu kita cari, dan terobosan-terobosan yang kita lakukan kelak memberikan jalan terbuka.

Selamat mencoba. Selamat hari Kebangkitan Nasional. Jangan lupa pemuda yang dulu membangkitkan kesadaran berbangsa di negeri ini adalah juga para pembangun meaning.

Prof. Rhenald Kasali adalah Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pria bergelar PhD dari University of Illinois ini juga banyak memiliki pengalaman dalam memimpin transformasi, di antaranya menjadi pansel KPK sebanyak 4 kali, dan menjadi praktisi manajemen. Ia mendirikan Rumah Perubahan, yang menjadi role model dari social business di kalangan para akademisi dan penggiat sosial yang didasari entrepreneurship dan kemandirian. Terakhir, buku yang ditulis berjudul Self Driving: Merubah Mental Passengers Menjadi Drivers.

Thursday, 7 May 2015

Berprestasi, Berkontribusi - Reuni Mini HULASKOer Di DIY

Sahabat-Sahabat HULASKO,
 
Kita percaya bahwa setiap orang diciptakan dengan potensi diri yang luar biasa. Ditambah lagi terus belajar dengan keyakinan diri yang kuat bahwa belajar itu bukan beban; bahwa “Tabiat Ilmu Itu Harus Berlelah-lelah”, consistent and persistent. Setelah itu, kita baru bisa merasakan lezatnya ilmu karena menghasilkan kemampuan dan keahlian yang berbeda-beda untuk berprestasi, untuk berkontribusi.
 
HULASKO bangga!
Iya, HULASKO bangga, karena HULASKOer melalui masing-masing perusahaannya berprestasi dan ikut berkontribusi bagi negeri. Dari beberapa KKKS yang membuat GSA dan HoA dengan SKKMigas dan Kementerian ESDM, sebagai project team member: pak Hardi Istianto dari PETRONAS dan pak Gadang Marpaung dari CONOCO PHILLIPS, hadir menyaksikan saat RI-1 meresmikan “Peluncuran Program 35.000 MW Untuk Indonesia”, pada hari Senin, tanggal 4 Mei 2015 lalu, di Bantul, DI Yogyakarta.
 
Proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) senilai Rp 1.100 triliun ini diharapkan selesai pada thn 2019. Proyek raksasa ini membuka peluang besar bagi industri komponen di dalam negeri serta menyerap ratusan ribu tenaga kerja.  
 
Tampak wajah gembira kedua HULASKOers yang reunian dadakan menjaga persatuan dan persaudaraan. Alhamdulillah.
Bravo HULASKO!
 
 
 
Salam,
HULASKO

Thursday, 23 April 2015

Rangkaian Acara Peringatan Hari Kartini 2015 – 2. Kunjungan Silaturahim Ke Senior HULASKO

Sahabat-Sahabat HULASKO,
 
Acara berikutnya, Yayasan HULASKO laksanakan pada Selasa, 21 April 2015, di rumah Mbak Lupy Amin di Cilangkap dan mbak Enny Yunus di Cibubur
 
Antara Teringat dan Mengingat 
“Cinta orang tua kepada kita adalah utang yang tak pernah mereka tagih, tapi juga tak pernah bisa kita lunasi”.
 
Seperti kata bijak di atas, mbak Lupy Amin dan mbak Enny Yunus, senior-senior perempuan HULASKO, bisa diibaratkan sebagai orang-tua orang-tua kita. Mereka ikut “membesarkan dan mendidik” serta mengantarkan Yunior HULASKO mengenali dunia kerja. Entahlah, seberapa sering kita teringat para senior kita. Lebih lagi bila pertanyaannya kita ganti, seberapa sering kita mengingat senior kita.
 
“Teringat” dan “Mengingat” tidaklah sama. “Teringat” terjadi lebih karena faktor eksternal. Mungkin kita melihat seorang senior dari perusahaan migas lain, yang sedang berjalan tertatih-tatih, lalu kita ingat senior kita di HULASKO. Sedangkan “Mengingat” adalah sebuah kesengajaan sejak mula. Mengingat adalah sebuah keputusan yang diambil by “purpose”.   “Mengingat” selalu bersifat proaktif, lebih dekat dengan kesadaran yang bersambung dengan suatu tindakan. Sedang “Teringat” lebih sering bersifat reaktif dan lebih sering berlanjut pada sekedar belas kasihan.
 
Yayasan HULASKO memang mengingat, karena by purpose melakukan kunjungan silaturahim ke rumah Mbak Lupy Amin di Cilangkap dan ke rumah mbak Enny Yunus di Cibubur sambil membawa souvenir tali asih dan melakukan do’a bersama, pada hari Selasa lalu, tgl 21 April 2015, bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Ibu Kartini.
Alhamdulillah, mbak Lupy Amin, di usianya yang menginjak 81 thn pada bulan September 2015 yad, dengan 5 putra-putri dan 14 cucu, terlihat sehat dan gembira. Dengan hobbynya memasak, tampil gesit menyuguhkan aneka makanan, semuanya hasil masakan mbak Lupy sendiri.
Berpindah-pindah dari meja pertama; ke meja kedua; ke meja ketiga; dan ke meja kedua lagi, empat “Kartini” (Karina Tanjung, Melly Yuswar, Emmy Soerjo dan saya) dan satu “Kartono” (Aidil Akhnas) dibuat termehek-mehek kekenyangan atas suguhan yang semuanya enak.
 
 
Dengan pengalamannya bepergian ke hampir seluruh antero Nusantara dan ke sejumlah negara lain, mbak Lupy Amin menjadi inspirasi kami. Melalui suaranya yang masih lantang memberi perintah komando kepada Kartono yang pegang kemudi atas rute yang harus kami tempuh dari Cilangkap ke Cibubur, ke rumah mbak Enny Yunus, “Lurus....Belok kanan....Belok kiri... dst’.. 
 
Masih ingat mbak Enny Yunus?
Di usianya yang ke-75 thn dengan 3 putra-putri, 9 cucu dan 2 buyut, mbak Enny Yunus secara fisik sehat dan wajahnya masih cantik seperti dulu. Yang berubah, terlihat sedikit bongkok sewaktu berjalan dan berkurangnya pendengaran.
Di usia senjanya, mbak Enny menghabiskan waktunya dengan membuat syaal rajut hakken warna-warni dan menulis di diary pribadi. Dan ...kami, yang berkunjung dihadiahi masing-masing 1 syaal rajut hakken, made-by mbak Enny.  
 
 
Mbak Lupy Amin dan mbak Enny Yunus, menyampaikan Terima Kasih kepada semua HULASKOer dan menitipkan salam hangatnya. Keduanya adalah senior-senior perempuan HULASKO, yang menginspirasi yunior-yunior perempuan HULASKO dan mungkin yunior-yunior laki-laki HULASKO. Benar adanya, silaturahim memberikan manfaat banyak. Kami rombongan yang berkunjung juga senang karena membawa pulang berbagai tanaman untuk aroma/penyedap makanan maupun yang mempunyai manfaat untuk kesehatan: pandan wangi, pandan suji, mangkokan dan daun kelor. Semuanya saling mendo’akan agar tetap sehat.
 
Meski kini tak lagi dalam konteks melawan penjajah, kegigihan para pahlawan wanita Indonesia hingga kini masih relevan menjadi teladan bagi kaum perempuan di era modern ini, melalui sumbangan sosial dan intelektualnya, untuk mewariskan keteladanan dalam memaknai kehidupan. In Sya Allah.
 
Bravo HULASKO!
 
Salam,
 
Budi Palupi
 


 

Rangkaian Acara Peringatan Hari Kartini 2015 – 1. Donasi Ilmu Ke Sekolah SMART Ekselensia Indonesia

Sahabat-Sahabat HULASKO,
Kartini adalah salah satu dari sederet perempuan hebat Indonesia, yang tanggal kelahirannya, 21 April, diperingati oleh bangsa Indonesia. Kita semua tahu, banyak perubahan terjadi sejak Kartini memperjuangkan nasib perempuan Indonesia. Seraya mencari relevansi perjuangan Kartini di masa kini, tak ketinggalan, Yayasan HULASKOpun memperingatinya melalui aksi nyata: 1) Berdonasi Ilmu ke Sekolah SMART Ekselensia Indonesia Dompet Dhuafa, dan 2) Berkunjung, bersilaturahim ke kediaman senior perempuan HULASKO, mbak Lupy Amin dan mbak Enny Yunus.
Sabtu, 18 April 2015, di SMART Ekselensia Indonesia (SEI) Dompet Dhuafa, Parung, Bogor
Dunia dan Akhirat Ada Dalam Genggaman
Bertempat di Ruang Inspirasi #-1, sebuah Milestone, yang sungguh inspiratif karena memotret  aktivitas dan pencapaian SEI sejak awal didirikan thn 2003 hingga thn 2013, Pak Bagus C.Kartika dan Pak Urip Sedyowidodo membagikan ilmu dan pengalamannya kepada sekitar 34 siswa Kls. 4 & 5 SEI (setara Kls 2 & 3 SMA). Hadir pula Direktur SEI dan Tim MarKom-nya.
Seperti biasanya, sebelum sesi Donasi Ilmu mulai, saya menyampaikan pengantar tentang Yayasan HULASKO. Dan untuk mengenang para pahlawan wanita, perempuan-perempuan hebat itu yang telah menginspirasi dan memberi suri tauladan kepada kita, serta untuk menghormati para ibu, saya mencuri start, mengajak seluruh yang hadir menyanyikan lagu, “Ibu kita Kartini”.
Segala sesuatunya sepertinya telah diatur oleh Yang Maha Penentu. Di sesi ini, ternyata hadir ibunda tercinta pak Bagus Kartika, yang ternyata juga bernama Kartini, seorang pensiunan guru SD di Banyuwangi, yang kini berusia 76 thn. Ibu Endang, isteri pak Bagus Kartika, yang juga hadir, serta  ibu Kartini ini, tentu adalah sosok-sosok wanita di balik kesuksesan pak Bagus Kartika.      
Pak Bagus mengawali sesinya yang berjudul “Membangun Diri Mencapai Cita”, dengan mendongeng kehidupannya di masa kecil di Banyuwangi; do’a dan harapan orang tuanya memberi nama Bagus Tjahja Kartika; jenjang-jenjang pendidikan yang dilaluinya; hingga pencapaiannya kini, sebagai salah seorang Top Executive EMP, perusahaan upstream Migas dan pebisnis handal pengembang properti. Secara runtut pak Bagus mengajarkan kepada para siswa untuk menentukan mimpi-mimpi dan mengingatkan hal-hal penting yang harus dilaksanakan untuk meraih sukses, a.l. mempunyai positive attitude; selalu bergerak melangkah; membangun personal branding; mementingkan proses yang baik; bersyukur dan bekerja keras; dan menjadi leader, not follower.

Sesi berikutnya yang berjudul “7 Langkah Sukses Berdasar Prinsip Al-Fatihah”, diisi oleh pak Urip Sedyowidodo, dari ITB80 Leadership School dan beliau juga seorang executive coach di bidang Human Capital. Pak Urip mengkorelasikan ayat-ayat dalam surah AL-Fatihah untuk mencapai sukses dalam kehidupan.  Yang menggembirakan dalam sesi ini, sebagai seorang graphologist, Ibu Yasmine, isteri pak Urip, atas kerelaannya sendiri membagi ilmu Graphology kepada yang hadir. Graphology adalah ilmu/seni membaca kepribadian seseorang berdasarkan tulisan tangan. Kepribadian yang dimaksud termasuk kekuatan diri, kelemahan, dan kelebihannya. Hal ini didasarkan bahwa tulisan tangan muncul dari alam bawah sadar, maka ia memberikan informasi yang sangat berharga untuk menginterpretasikan karakter seseorang. Hm...hm....sesi inilah yang riuh, melalui tulisan tangannya, beberapa peserta sesi ingin mengetahui lebih jauh tentang dirinya.

Semoga kisah sukses yang dibawakan pak Bagus; ilmu dan mental yang harus dimiliki untuk mencapai sukses yang disampaikan pak Urip dan kepribadian meraih sukses yang diajarkan oleh Ibu Yasmine; memantik kesadaran para siswa untuk Menggapai Dunia dan Akhirat Ada Dalam Genggaman. In Sya Allah..  



Berita Duka H.Moh.Soleh


Telah meninggal dunia dengan tenang rekan kita bpk.H.Moh.Soleh mantan personil Drilling & Workover  Dept .. di RS.Priemer Bintaro pagi  jm 10.00 tanggal 18 April 2015. pemakaman ba'do Ashar di Taman Pemakaman Yaktapena Pondok Ranji hari yang sama.


Mari kita do'akan, semoga almarhum mendapatkan limpahan ampunan dari ALLAH SWT dan mendapatkan kelapangan terbaik menuju sisi-NYA dan berpulang dalam husnul khotimah. Dan semoga Keluarga Besar almarhum dikaruniai kesabaran dan keikhlasan dalam menerima ketetapan Allah ini.

Tuesday, 7 April 2015

Berita Aman Dari Kawan di Oman

Sahabat-sahabat HULASKO 

Seperti kita ketahui dari pemberitaan hari-hari ini di berbagai media elektronik maupun media cetak, perang di Yaman yang kini sudah memasuki hari ke-12 menggambarkan kondisi keamanan yang semakin tidak menentu.

Dalam menjalankan fungsi perlindungan kepada warga negaranya, negara hadir melalui tindakan pemerintah kita yang melakukan evakuasi dan telah berhasil memulangkan sejumlah WNI dari Yaman. 
Karena letak geografi Yaman & Oman. yang berdekatan, Yayasan HULASKO langsung teringat rekan Dian Nurcahyono yang berkarya di Oman. Dengan semangat yang sama, semalam saya chatting melalui WA dengan Dian.

Dian mengabarkan bahwa di Oman aman. Pemerintah Oman tidak ikut membantu Saudi maupun Yaman. "Alhamdulillah, pemerintah Oman netral, bu". Demikian ucap Dian dan Dian juga mengabarkan sebagian pelajar & mahasiswa yang sedang studi di Yaman diungsikan ke Oman. Semoga rekan Muh. Mirza yang berkarya di Doha yang juga berdekatan dengan Yaman juga aman.
Dian menitipkan salamnya untuk seluruh HULASKOer.

Sahabat-sahabat HULASKO,

Mari kita semua melihat dengan mata hati, tidak dengan mata yang ada, atas korban-korban yang berjatuhan akibat konflik bersenjata atau perang di manapun di belahan dunia ini, karena penglihatan dengan mata itu bukan yang hakiki.

Salam HULASKO,

Thursday, 5 March 2015

Berita Duka - Rekan Hima Taufan


Inna lil Laahi wa inna ilaihi roo ji 'uun.


Telah berpulang ke Rahmatullah rekan kita Bpk. Hima Taufan di Cianjur, hari Rabu semalam, jam 22.45, tgl 4 Maret 2015. Rencana jenazah dimakamkan pagi ini jam 09.00 wib di Cianjur.


Mari kita do'akan, semoga almarhum mendapatkan limpahan ampunan dari ALLAH SWT dan mendapatkan kelapangan terbaik menuju sisi-NYA dan berpulang dalam husnul khotimah. Dan semoga Keluarga Besar almarhum dikaruniai kesabaran dan keikhlasan dalam menerima ketetapan Allah ini.
Aamiin.

Salam,

Monday, 9 February 2015

Kampung AIr & Sekolah Katulampa



Sahabat-Sahabat HULASKO,

Berita gembira dibagi oleh pak Djainuddin di tengah-tengah cuaca dingin yang menyelimuti Jakarta dan sekitarnya. Untuk itu, kepada pak Djainuddin, kami ucapkan, "SELAMAT".

Selamat atas kesuksesan bisnis "Kampoeng Air & Sekolah Alam Katulampa" yang semakin hari semakin berkembang dan bermanfaat bagi banyak orang dan lingkungan.

Kesuksesan pak Djai tidak terlepas, a.l. dari persiapan matang yang dilakukan dengan memilih bidang usaha yang sesuai dengan hobinya; kegigihan dan kejujurannya dalam berusaha; sikap hidup sederhana yang ditanamkan kepada keluarganya; serta secara reguler menyantuni anak yatim dan orang yang membutuhkan dan tentu terus-menerus do'a yang dipanjatkan kepada-Nya.

Kita yakini bahwa orang-orang yang beriman, seperti halnya pak Djai, adalah orang-orang yang didorong utk selalu sukses di dalam kehidupannya, di dunia maupun di akhirat nanti, apapun posisinya, kedudukannya, atau profesinya. 

Yang perlu kita sadari bahwa indikator kesuksesan yang benar bukan semata-mata pada aspek materi dan bukan pula sebaliknya hanya pada aspek rohani. Indikator kesuksesan adalah keseimbangan antara keduanya (tawazun).

Sahabat-Sahabat HULASKO,

Hari-hari ini Jabotadebek kembali diguyur hujan, bahkan di sebagian Jakarta dan ratusan rumah di Bekasi dan Tangerang kembali terendam. Hujan deras adalah tantangan. Mari kita semua berdo'a. Jangan minta agar hujan dikecilkan, tapi mintalah "payung" yang lebih besar. Dan semoga Allah menjadikan hujan ini sebagai hujan yang membawa manfaat dan kebaikan bagi semua HULASKOer di mana saja berada. Aamiin.

Salam HULASKO,