Sahabat-Sahabat
HULASKO,
Masih
ingat pak Rudy Gumansalangi kan?
Benar
bila dikatakan kekecewaan yang berakumulasi bisa menyebabkan perilaku buruk
pada seseorang.
Itulah
yang ditunjukkan oleh pak Rudy belakangan ini, sesuai yang dituturkan oleh Ibu
Christine, atau yang biasa kami sebut Ibu Bidan, Ibu Pengelola Panti/Yayasan
Usaha Mulia Jaya Pondok Petir, Reni Jaya,  Depok, di mana pak Rudy berada.
Selama setahun ini, rupanya tidak ada Keluarga, Famili, Kerabat,
Teman, termasuk Yayasan HULASKO, yang mengunjungi pak Rudy. Itulah salah satu
penyebab kekecewaan pak Rudy yang memang “sendiri” walaupun banyak teman pak
Rudy, sesama penghuni Panti.
Kemarin, hari Kamis, tgl 12 Desember 2013, sewaktu Yayasan
HULASKO berkunjung, wajah pak Rudy (72 tahun) tampak segar dan banyak senyum
manakala Yayasan HULASKO mengingatkan masa-masa lalu, masa-masa pak Rudy
berkarya, menjadi “seseorang” di Hudbay Riau/Lasmo Riau.
Agar hati pak Rudy gembira, Yayasan HULASKO meminta pak Rudy
menyanyi. Dia berucap, “Saya bisa menyanyi lagu-lagu gereja, tapi sekarang
lupa”. Duduk mendekat agar pak Rudy mendengar, Yayasan HULASKO meminta pak Rudy
untuk menghentikan perilaku buruknya. Pak Rudy yang selama ini  bergerak,
menggunakan kursi roda, diketahui  beberapa kali menubrukkan kursi rodanya
ke Ibu Sofia (73 thn), sesama penghuni Panti. Tentu saja Ibu Sofia, yang
berbadan ringkih dan sudah lebih sepuh secara usia, jatuh tidak berdaya. Tidak
saja menubrukkan  kursi rodanya, tetapi pak Rudi, yang gigi-giginya
terlihat masih rapi dan kuat juga sering “nyokot” (menggigit) lengan Ibu
Sofia.
Kondisi mental pak Rudy inilah yang sekarang perlu perhatian.
Ketika Yayasan HULASKO menanyakan keinginan pak Rudy, dia mengatakan ingin mempunyai
Kruk Alat Bantu Jalan. Ketika Yayasan HULASKO mengkonfirmasi ke Ibu
Bidan, untuk berjalan dengan Kruk, seharusnya pak Rudy latihan berdiri dulu
sambil pegangan tiang di Panti. Ternyata pak Rudy tidak sanggup berdiri, karena
sakitnya pada tempurung lutut kaki kanannya.     
Penyebab lain dari kekecewaannya adalah kerinduan mendalam
pak Rudy, yang belum kesampaian, pada Rahayu (Ayu, 26 tahun), puteri
tunggalnya. Setelah menamatkan studinya di Yogyakarta, kemungkinan Ayu kini
tinggal di Malang beserta ibunya (mantan isteri pak Rudy). Yayasan HULASKO
berusaha menyambungkan hubungan yang putus ber-tahun2 itu dengan menelpon pada
2 nomor HP, yang dicatat di buku kecil pak Rudy.  Namun kedua nomor HP itu
tidak tersambung, kemungkinan besar nomor-nomornya sudah ganti. Kasihan!
Sahabat-Sahabat HULASKO,
Pak Rudy tentu gembira apabila sahabat-sahabat HULASKO berkenan
mengunjunginya di Panti, yang alamatnya bisa diihat di foto Kunjungan Yayasan
HULASKO kemarin (terlampir). Dan Insya Allah kondisi mental pak Rudy bisa pulih
kalau rasa rindunya terobati, dengan ditemukannya atau didapatnya informasi
tentang keberadaan dan alamat Ayu, putrinya.   
Kita do'akan semoga pak Rudy mendapatkan yang terbaik di sisa
usia senjanya. Aamiin.
Salam HULASKO
 

 
No comments:
Post a Comment