Friday, 26 October 2012

Tumbuhnya Asa Tercermin Dari Wajah Ceria

Oleh: Budi Palupi


Melalui Dana Bantuan Kemanusiaan dari Yayasan Hulasko dan dari perorangan yang langsung diberikan ke pak Rudy melalui Pengelola Yayasan Usaha Mulia, pak Rudy telah menjalani suatu rangkaian pemeriksaan dan pengobatan di RS Sari Asih, Ciputat. Rangkaian pemeriksaan dan pengobatan tsb meliputi:
  • Pemeriksaan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Dokter Spesialis Tulang.
  • Rontgen dan Laboratorium
  • Fisiotherapy 6x
  • Obat2 dan rehab medik
Hasilnya, Pak Rudy G dinyatakan mengalami gangguan pada sendi lutut kaki kanannya. Faktor usia dan kemungkinan asupan yang tidak bergizi beberapa tahun belakangan ini menyebabkan telah terjadi pengapuran pada tulang2 pak Rudy. Bagusnya, pak Rudy tidak terdeteksi adanya gangguan pada organ-organ penting tubuhnya. Jantung, paru, ginjal, lever, organ-organ penting lainnya dalam keadaan baik, termasuk pak Rudy tidak terkena diabetes melitus.

Sebulan setelah menjalani rangkaian pemeriksaan dan pengobatan tsb, terdapat kemajuan signifikan pada kondisi pak Rudy. Yang pasti kami lihat:

1. Memori / daya ingatnya membaik. Pak Rudy terlihat sangat bahagia saat menyebut nama-nama rekan kerjanya di Hudbay Riau/Lasmo Riau.
2. Kakinya kanannya sekarang sudah bisa diluruskan. Konon dulunya sakit bukan main, kalau kaki kanannya diluruskan.

Sebagai bentuk dari pertanggungjawabannya, kemarin Ibu Christine atau Ibu Bidan (pengelola Yayasan Usaha Mulia yang merawat pak Rudy), mengeluarkan beberapa lembar kertas, beserta dokumen2 pendukungnya berupa Kwitansi/Receipt asli, biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk pemeriksaan dan pengobatan pak Rudy.


Yayasan Hulasko mengapresiasi Ibu Bidan, yang memang profesinya bidan, atas keikhlasan, ketulusan serta kejujurannya. Dana tahap kedua yang diserahkan Yayasan Hulasko kemarin adalah untuk rehab medik yang perlu dilanjutkan untuk pak Rudy.
Saya teringat sewaktu kunjungan Yayasan Hulasko yang pertama, dari sorot mata Ibu Bidan terlihat ketakutan dan keengganan menerima dana bantuan dari Yayasan Hulasko, sehingga terlontar pertanyaan, “Siapakah Yayasan Hulasko?”. Saya menjelaskan, “Ibu, kami Yayasan Hulasko adalah teman-teman lama pak Rudy, kami tidak berdiri di belakang partai politik tertentu, ormas tertentu, agama tertentu, suku tertentu; kami benar-benar datang ingin bertemu memberikan dukungan moral dan sedikit bantuan dana untuk pak Rudy“. He..he... inilah aplikasi visi Yayasan Hulasko, yang peduli terhadap kesulitan warganya dan masyarakat umum melalui program penyantunan, pendampingan dan pemberdayaan berdasarkan rasa kesetiakawanan, persaudaran dan persatuan yang kokoh.

Begitulah kalau belum kenal. Pada kunjungan pertama, atas nama Yayasan Hulasko yang datang adalah Capt Trisno Wasilan dan ibu-ibu berjilbab. Yang dikunjungi adalah pak Rudy orang Sangir Sulawesi yang berkeyakinan Kristen Protestan; Ibu Bidan, perawatnya adalah seorang wanita Jawa penganut taat Katolik, dan ternyata ibu Denny, pemilik Yayasan Usaha Mulia adalah wanita muslimah yang menerima dan merawat 17 orang-orang tua jompo di Yayasan Usaha Mulia, dengan agama dan keyakinan yang berbeda-beda. Sungguh, inilah suatu contoh keberagaman, yang ikut menciptakan perdamaian kecil. Semoga ini bisa menyebarkan perdamaian yang lebih besar bagi bangsa Indonesia.

Pak Rudi Gumansalangi


Sahabat-sahabat Hulasko,
Pak Rudy saat ini “tidak punya” keluarga dekat yang mendekat, yang mendekap, yang memotivasi untuk sehat kembali. Sahabat Hulasko, silahkan luangkan waktunya untuk memberi semangat pak Rudy yang mulai tumbuh asanya, dan hal itu bernar tercermin dari wajahnya yang ceria.

Tuesday, 23 October 2012

Setia Mengabdi, Meski Kelas Beratapkan Langit

Oleh: Ibu Budi Palupi

Donasi Ilmu di SGI, Parung

Hujan lebat di Sabtu pagi tanggal 20 Oktober 2012, yang bisa jadi turun merata di Jakarta dan sekitarnya telah membawa manfaat dan kebaikan. Benar adanya, karena saat membuka acara Donasi Ilmu yang diberikan oleh Yayasan Hulasko ke Sekolah Guru Indonesia (SGI) pada Sabtu itu, Kordinator Komunitas Filantropi Pendidikan (KFP) salah satu jejaring divisi Pendidikan Dompet Dhuafa yang membawahi SGI menyampaikan bahwa Yayasan Hulasko telah menebar kebaikan.

Mengingat Donasi Ilmu ke SGI ini merupakan yang pertama kalinya diberikan Yayasan Hulasko, atas nama Yayasan Hulasko, secara sekilas saya memperkenalkan Yayasan Hulasko. Dengan visi menciptakan Keluarga Besar Hulasko yang peduli pada kesulitan warga Hulasko dan masyarakat umum melalui program Penyantunan, Pendampingan, Pemberdayaan, dan Advancement yang didasarkan pada rasa kesetiakawanan, persaudaraan dan persatuan yang kokoh, Yayasan Hulasko turut serta melakukan peningkatan kompetensi sdm, demi Indonesia ke depan yang lebih baik. Dengan meletakkan sikap dasar “Bagimu Negeri, Jiwa Raga Kami”, mimpi itulah yang ingin dicapai Yayasan Hulasko.


Seperti dikatakan oleh Kordinator KFP, dua puluh sembilan mahasiswa dan mahasiswi SGI yang tahun ini merupakan angkatan ke-4 ingin diajarkan ilmu “Problem Solving and the Team Decision Making Process”. Pak Siswanto dengan kepiawaiannya yang tinggi dalam memberikan training telah memukau calon-calon guru ini. Mereka gembira dan sangat antusias mengikuti semua sesi yang dibawakan dengan perpaduan metode antara theory, exercise, game, singing dan dancing. Dari awal pak Sis mengajarkan perlunya menentukan goal dalam hidup ini. Kemudian dilanjutkan dengan memperjelas goal yang dibuat dengan banyak mendengar, menginternalisasikan, kemudian melaksanakannya. “Membuat keputusan adalah hal penting dalam hidup, apalagi kalau yang harus dibuat adalah sebuah keputusan besar. Pak Sis memberikan contoh2 nyata. Pasti hal itu memerlukan waktu yang cukup dan ilmu yang harus terus dipelajari. “Decision Making memerlukan flexibility, patience, self-knowledge, curiosity and courage. Kalau Plan A gagal, lakukan dengan Plan B, dst”, demikian ilmu yang ditularkan pak Sis.


Sesi yang dimulai jam 08.00 tepat hingga jam 17.00 berlangsung padat, pak Siswanto dan Yayasan Hulasko memberikan hadiah buku-buku bermutu dan coklat kepada siswa dan siswi yang tampil berani dan cerdas sewaktu sesi. Saya berulang kali menyampaikan harapan agar siswa-siswi menjadi guru yang berkarakter, yang mumpuni, yang apik njobo-njero, yang cerdas, yang kreatif, yang ikhlas mendidik putra-putri bangsa Indonesia yang jauh, seperti di Pulau2 Kalimantan Sulawesi, Irian, karena pendidikan berkualitas tidak hanya harus diterima oleh anak bangsa yang bermukim di Pulau Jawa.



Terpancar dari 29 pasang mata 11 siswa dan 18 siswi SGI angkatan-4 ini bahwa mereka siap menjadi guru model serta berkontribusi untuk kemajuan pendidikan di sekolah-sekolah dhuafa, di penjuru nusantara, khususnya di daerah-daerah terluar, terdepan dan tertinggal di Indonesia. Mereka ini adalah sarjana-sarjana fresh graduate (S-1) dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, a.l. USU Medan, UNILA, UNRAM Mataram, UMN Makasar, UNAIR, UGM, UPI, UNJ, IAIN, UNAND, dengan basic keilmuannya yang beragam, a.l. Bhs Inggris, Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Tata Boga, Akutansi, Fisika, Teknik Elektro, Kimia, Biologi, Psikologi, dll.

SGI memberikan fasilitas akomodasi kepada calon-calon guru ini dalam satu gedung dengan tempat mereka menerima pelatihan selama 6 bulan, yang mencakup teori dan magang. Diharapkan akan lahir guru-guru berkarakter, guru-guru yang memiliki kompetensi mengajar dan mendidik serta memiiki jiwa kepemimpinan. Mengakhiri sesi Donasi Ilmu ini, dengan hening, semua menyanyikan lagu kebangsaan kita, "Indonesia Raya".


Sahabat-Sahabat Hulasko,
Guru adalah digugu lan ditiru. Kesaksian para guru, alumni angkatan sebelumnya yang telah ditempatkan selama 1 tahun ke sekolah-sekolah dhuafa di daerah-daerah terluar, terdepan dantertinggal di Indonesia, mereka mengatakan mereka tak peduli dengan minimnya perhatian, kurangnya fasilitas, minusnya periuk di dapur rumah, mereka memenuhi tugasnya untuk mengajar dan mendidik anak-anak tsb . Anak-anak yang ingin maju seperti saudara-saudaranya di bagian lain negeri ini. Guru-guru ini, Setia Mengabdi Meski Kelas Beratapkan Langit!

Friday, 19 October 2012

Orang Kaya dan Bersyukur

Sebuah tulisan dari Bapak Ahmad Suhartono:


Pernahkah kita menanyakan harga Oksigen di penyalurnya ?

Jika belum tahu, +/- Rp 25 ribu / Kg

Pernahkah kita menanyakan harga Nitrogen di penyalurnya ?
Jika belum tahu, +/- Rp 9950 / Kg
...
Tahukah kita ....

Dalam sehari manusia menghirup setara 2880 kg Oksigen dan setara 11.376 kg Nitrogen

Jika harus dihargai dgn Rupiah, maka biaya Oksigen dan Nitrogen yg kita hirup akan mencapai setara dengan Rp.170 Jutaan / hari / manusia

Jika kita hitung kebutuhan sehari Rp.170 jt, maka sebulan kira-kira Rp.5,1 Milyar per Orangnya...

Orang yang paling KAYA sekalipun di dunia ini tidak akan sanggup melunasi biaya bernafas selama hidupnya ......

Tapi Tuhan memberikan kepada kita secara GRATIS !

Mudah2an kita termasuk orang yang BERSYUKUR

Tuesday, 16 October 2012

Waktu

Sebuah tulisan karya Ibu Budi Palupi:

Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, sekali datang takkan terulang, maka:
  • Ambillah waktu untuk berpikir, karena itulah sumber kekuatan.
  • Ambillah waktu untuk membaca, karena itulah sumber hikmah.
  • Ambillah waktu untuk bermain, karena itulah rahasia untuk tetap muda.
  • Ambillah waktu untuk berdiam, karena itulah kesempatan utk mencari Allah.
  • Ambilah waktu untuk mengasihi dan dikasihi, karena itulah anugerah Allah yang terbesar.
  • Ambilah waktu untuk tertawa, karena itulah musik bagi jiwamu.
  • Ambilah waktu untuk bersahabat, karena itulah jalan kebahagiaan.
  • Ambilah waktu untuk berdo'a, karena itulah kekuatan terbesar di muka bumi ini.

SELAMAT MEMANFAATKAN WAKTU UNTUK HARI INI,
KARENA HARI KEMARIN SUDAH BERLALU,
SEDANGKAN HARI ESOK BELUM TENTU JADI MILIK KITA.

Sunday, 14 October 2012

Acara Penyerahan Bantuan Biaya Pendidikan 2012-2013

Penyerahan Bantuan Biaya Pendidikan 2012-2013
Yayasan Hulasko, KKMSS, Kaduaes beserta para donatur perorangan bersyukur bisa bersinergi terus melaksanakan aktivitas-aktivitas sosial kemanusiaan, seperti antara lain Program BBP ini. Walaupun skalanya masih kecil, Insya Allah, bermanfaat dan berkah bisa ikut berkontribusi dalam bidang pendidikan bagi generasi muda Indonesia yang berprestasi namun tidak berkelimpahan ekonomi.


Di sore yang cerah Jum'at, tgl 28 September 2012 lalu , Yayasan Hulasko memberikan Bantuan Biaya Pendidikan untuk periode thn 2012 - 2013 kepada 7 (tujuh) siswa siswi yang berprestasi. Mereka adalah:

I. Tingkat SD
1. Faras Setio AM
Putra pak Supandi, Operator mesin fotocopy.

2. M. Rafi Mahardika
Putra pak Sukamto, Operator mesin fotocopy.

II. Tingkat SLTP
1. Athifah Rahmalia
Putri pak Runita, Office Boy/Mail Service Courrier.

2. Agung Handhika
Putra pak Kamharuddin, Mail Service Courrier.

III. Tingkat SLTA
1. Dwi Pratiwi, siswi Sekolah Menengah Kejuruan, jurusan Akuntansi.
Putri pak Sunaryo, Security.

2. Imerde Rizky A, siswi Sekolah Menengah Atas Negeri -109
Putri pak Sudarmadji, pensiunan Kondur.

IV. Tingkat PT
Faisal Bustomi, mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, Jurusan Teknik Elektro,
Putra pak Sutopo, Services - Maintenance. 


Lecutan Motivasi Ibu Untuk Si Bungsu.

"Saya mengikuti jejak dua kakak saya yang juga menerima beasiswa (Program Penghargaan Siswa Berprestasi Kondur/EMP)", demikian disampaikan oleh Imerde Rizky, mewakili Penerima Program Bantuan Biaya Pendidikan Thn 2012 - 2013 Yayasan Hulasko, pada Acara Penyerahan Bantuan Biaya Pendidikan (BBP).

Imerde adalah putri bungsu pak Sudarmadji pensiunan Kondur/EMP Malacca, yang mendapatkan lecutan motivasi dari sang ibu untuk terus berprestasi.

HULASKO Pasti Bisa!